Lihat ke Halaman Asli

Rania Wahyono

TERVERIFIKASI

Freelancer

Potensi Pariwisata Palembang, Antara Realita dan Tantangan

Diperbarui: 26 Februari 2024   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagoda di Pulau Kemaro salah satu spot pariwisata di Palembang. Foto: instagram.com/pariwisata.palembang

Mendengar kota Palembang pasti yang terlintas dalam pikiran kita adalah jembatan Ampera, kerajaan Sriwijaya yang pernah mendominasi Nusantara, kain songket Palembang atau makanan khas yang sudah sangat terkenal yaitu empek-empek.

Namun selain hal-hal identik tersebut Palembang kaya akan sejarah dan budaya, sehingga patut mendapat pengakuan lebih dari sekedar kota Empek-empek.

Sejarah Palembang

Dari abad ke-7 sekitar tahun 670 hingga akhir abad ke-12, Palembang menjadi ibu kota Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan besar yang pernah menguasai wilayah Jawa, Sumatera dan sebagian Kepulauan Melayu. Oleh karena itu kota Palembang dinobatkan sebagai kota tertua di Indonesia dan kota tertua kedua di Asia Tenggara setelah Hanoi, Vietnam.

Kerajaan ini berkembang tidak hanya karena perdagangan internasional melalui Selat Malaka tetapi juga berperan sebagai perantara perdagangan internasional antara Tiongkok dan India. Maka tak heran banyak terjadi proses percampuran budaya dan pernikahan campuran. 

Hal ini diperkuat oleh sejarah pernikahan Sultan Mahmud Baharuddin I yang memimpin Kesultanam Palembang tahun 1724 hingga 1757 dengan putri kerajaan Tiongkok yang kemudian diikuti oleh bangsawan-bangsawan lain hingga sampai ke rakyat biasa. Itulah mengapa beberapa orang Palembang ada yang bermata sipit dan berkulit putih mirip orang Tionghoa.

Pariwisata dan Persoalannya 

Kain Tajung, kain khas Palembang selain Songket. Foto: instagram.com/pariwisata.palembang

Dilihat dari nilai sejarahnya, kota Palembang memiliki banyak destinasi wisata dan daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. Beberapa objek wisata di Palembang yang sudah dikenal wisatawan seperti Sungai Musi, Pulau Kemaro, Kampung Kapitan, Desa Pempek Ilir, Kampung Al Munawar, Benteng kuto Besak, Jembatan Ampera, gudang Baba Buncit, Al-Qur'an Al-Akbar, pedestrian Sudirman, dan Bukit Siguntang. Namun sayangnya sebagian besar belum dikembangkan dan kurang promosi terutama untuk wisatawan mancanegara.

Dari situs panduan wisata dunia Lonely Planet untuk kota wisata tujuan di pulau Sumatera, wisatawan mancanegara lebih memilih Aceh, Padang, Medan dan Bangka Belitung sebagai tujuan wisata. Meski Palembang sudah cukup dikenal sebagai kota kedua penyelengara Asian Games 2018 dan kota pertama yang memiliki transportasi LRT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline