Jepang tercatat sebagai negara yang memiliki tingkat obesitas jauh lebih rendah dan usia yang lebih panjang hingga mencapai 100 tahun bahkan lebih dibandingkan negara lain di dunia. Meskipun telah berusia lanjut mereka masih tetap dalam kondisi sehat dan prima.
Masyarakat Jepang sejak usia dini telah diajarkan untuk menganut pola hidup sehat dan gaya hidup aktif bergerak. Jika bertemu dengan orang Jepang atau saat berkunjung ke Jepang, jarang ditemui orang yang berbadan gemuk, rata-rata tubuhnya kurus dan langsing.
Namun orang-orang di Jepang bukanlah orang yang istimewa, mereka tidak jauh berbeda satu dengan yang lain. Perbedaannya terletak pada pemahaman tentang cara hidup sehat dan nilai-nilai seputar kesehatan.
Salah satu faktor yang berkontribusi pada umur panjang adalah pola makan yang sehat dan prinsip mindful eating yang telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Apakah yang disebut Mindful Eating?
Definisi mindful eating menurut Joseph B Nelson, seorang psikolog kesehatan, adalah sebuah pendekatan yang berfokus pada kesadaran indera dan pengalaman seseorang terhadap makanan.
Tujuan dari menerapkan mindful eating adalah agar kita lebih menghargai setiap proses dalam mengonsumsi makanan. Termasuk memberikan perhatian penuh ketika makanan dan minuman yang dikonsumsi masuk ke dalam tubuh dengan melibatkan perasaan, sensasi, dan pikiran.
Mindful eating telah berkembang di Jepang sejak berabad-abad yang lalu melalui ajaran Buddha Zen yang diambil dari praktik mindfulness, yaitu meditasi untuk melatih fokus dan kesadaran. Dalam mindful eating akan diajarkan tentang cara makan yang benar dan bagaimana kita bisa hadir seutuhnya saat makan.
Mindful Eating Dalam Tradisi Budaya Makan Jepang
Rahasia hidup sehat orang Jepang adalah mengkonsumsi makanan yang tepat dan juga di dukung oleh mindful eating. Bagaimana mindful eating tercermin dalam budaya makan Jepang, mari kita simak bersama.