Lihat ke Halaman Asli

Rania Wahyono

TERVERIFIKASI

Freelancer

Cara Menghindari Belanja Impulsif Saat Harbolnas

Diperbarui: 26 Desember 2023   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tergoda promo diskon saat Harbolnas. Foto : pexels.com/cottonbro studio

Akhir tahun nanti salah satu kerabat saya akan menyelenggarakan resepsi pernikahan putrinya. Momen ini dimanfaatkan keluarga besar sekaligus sebagai ajang silaturahmi untuk berkumpul bersama. Tentu saja di resepsi nanti ingin tampil dengan penampilan yang terbaik.

Sepupu saya menelpon, dengan nada menyesal dia bercerita bahwa telah berbelanja hampir dua juta untuk busana dan kelengkapan yang akan dipakai di resepsi nanti. Padahal tadinya hanya berencana membeli selendang untuk menunjang penampilan busananya saja. Tetapi dia akhirnya memutuskan membeli selendang beserta kain batiknya yang dijual satu set saat flash sale di salah satu marketplace.

Bukan hanya itu saja, pada salah satu penjualan secara live streaming seorang  influencer terkenal yang menjadi host terus berusaha meyakinkan para penontonnya bahwa discount cuci gudang hanya akan diberikan saat Harbolnas saja. Ditambah lagi jika membeli saat live streaming akan mendapat tambahan bonus discount sekaligus bebas ongkir.

Ketika host memperagakan tas clutch dan sepatu, terlihat senada dan sangat cocok bila dipadukan dengan kain batik dan selendang yang barusan dibeli. Dengan perpaduan ini maka penampilan pasti akan terlihat modis dan akhirnya diapun membeli keduanya. 

Hingga akhirnya baru tersadar bahwa telah menghabiskan terlalu banyak uang untuk belanja online. Uang dua juta bukan uang yang sedikit,padahal masih banyak koleksi kain batik yang jarang dipakai, sepatu dan tas yang lama pun masih bagus dan terlihat matching jika dipadukan.

Kebutuhan atau Keinginan?

Harbolnas 12.12 atau Hari Belanja Online Nasional adalah event yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang karena pada tanggal tersebut penjual memberikan diskon besar-besaran, cashback, promo cuci gudang dan gratis ongkir yang dapat membuat kamu tergoda untuk belanja secara impulsif.

Kebutuhan seseorang akan meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan dan kualitas hidupnya. Hal tersebut wajar, namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membedakan mana yang benar-benar kebutuhan dan mana hal yang hanya bersifat keinginan agar tetap bijaksana dalam mengambil keputusan untuk membeli barang.

Kebutuhan adalah suatu hal yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan, keinginan adalah pilihan-pilihan yang muncul dari hasrat akan hal-hal yang diharapkan dapat dipenuhi. Keinginan yang tidak terpenuhi tidak akan menghambat kehidupan dan bukan suatu hal yang mendesak. 

Contohnya saat kamu akan membeli handphone untuk mengganti handphone lama yang rusak. Akan muncul banyak pilihan handphone dengan spesifikasi tinggi yang harganya hampir dua kali lipat dari budget harga yang kamu butuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline