Lihat ke Halaman Asli

Rania Wahyono

Freelancer

Wibu vs Otaku: Jejak Kekuatan dan Kecintaan pada Budaya Jepang

Diperbarui: 19 Desember 2023   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Wibu dengan kostum cosplay. (Foto: pexels.com/Quyn Phạm)

Perkembangan budaya pop Jepang terutama anime dan manga semakin diakui secara global dengan banyaknya manga maupun film anime yang populer dan mendapatkan penggemar dari berbagai belahan dunia. 

Ditambah banyaknya platform streaming seperti Netflix, Crunchyroll, Disney+, We TV, dan Hulu semakin memudahkan akses menonton anime dan dorama (drama serial Jepang) bagi penggemarnya di seluruh dunia.

Budaya pop Jepang yang berkembang dengan segala keunikannya telah menciptakan dua istilah yaitu Wibu dan Otaku. Sering kali kedua hal tersebut dianggap sama, padahal banyak sekali perbedaan di antara keduanya. 

Apakah pembaca setia One Piece dari remaja sampai jadi bapak-bapak termasuk kategori Wibu? Bagaimana dengan para penggemar J-Pop dan dorama apa juga termasuk Wibu? Mari kita bahas.

Apa Itu Wibu, Siapa yang Pantas Disebut Wibu?

Istilah Wibu saat ini cukup populer tetapi masih banyak yang belum terlalu memahami definisi sebenarnya. Bahkan banyak pula yang salah memaknai istilah ini.

Kata Wibu dari kata weeaboo yang berasal dari cuplikan komik Perry Bible Fellowship karya Nicholas Gurewitch yang pada saat itu tidak memiliki makna apapun. 

Pada pertengahan tahun 2000-an berawal dari forum 4chan kata Wibu menggantikan istilah wapanese atau wanna be Japanese sebagai sindiran kepada orang-orang yang fanatik kepada segala hal yang terkait Jepang secara berlebihan.

Awalnya seorang wibu adalah dari pecinta anime, dorama atau musik J-pop kemudian rasa suka mereka beralih menjadi taraf obsesif yang tidak sehat terhadap segala hal berbau Jepang.

 Ciri-cirinya suka bertingkah seperti orang Jepang seolah sedang tinggal di Jepang dan menganggap dirinya sangat Jepang melebihi orang Jepang asli sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline