Seiring berjalannya waktu, pemahaman akan pikiran bawah sadar berkembang dan telah banyak penelitian menghasilkan berbagai jurnal, salah satunya adalah bagaimana pikiran bahwa sadar bekerja.
Ahli psikoanalisis Sigmund Freud memiliki konsep yang terkenal dengan analogi Gunung es untuk menggambarkan struktur pikiran manusia.
Gunung es bagian atas yang terlihat adalah pikiran sadar (Conscious Mind) yang mencakup pemikiran, perasaan, dan tindakan yang kita sadari dan kendalikan dengan penuh kesadaran. Misalnya memilih mau makan apa hari ini, merencanakan liburan dan sebagainya.
Bagian Tenggelam adalah pikiran prasadar (Preconscious Mind) di mana informasi dapat diakses dengan usaha.
Sedangkan dasar Gunung Es adalah pikiran bawah sadar (Unconscious Mind) yang merupakan bagian terbesar dan tersembunyi dari gunung es yang meliputi hasrat, ingatan traumatis, dan konflik emosional yang memengaruhi perilaku tanpa disadari.
Analogi ini menggambarkan bahwa 90 persen wilayah pikiran kita berada di bawah permukaan kesadaran yang tidak terjangkau oleh kesadaran kita, namun memainkan peran besar dalam membentuk perilaku dan kehidupan kita secara keseluruhan.
Pikiran Bawah Sadar Selalu On dan Merekam Apa yang Kita Dengar dan Rasakan
Pikiran bahwa sadar akan selalu merekam apa yang kita sadari maupun yang tidak sengaja kita sadari. Hal ini cenderung disepelekan oleh banyak orang karena tidak tahu dampak yang akan ditimbulkan.
Semua yang dilihat dan didengar secara berulang-ulang maka saat itu alat perekam bawah sadar kita dibiarkan untuk terus merekam semua informasi yang kita dengarkan.