Revolusi Teknologi, dengan segala kemajuan dan inovasinya, membawa tantangan yang signifikan dalam upaya mewujudkan pekerjaan yang layak. Salah satu hambatan utama adalah otomatisasi, yang dapat menggantikan pekerjaan manusia, khususnya pekerjaan rutin dan berulang. Dampaknya dapat menciptakan kesenjangan keterampilan, memisahkan pekerja yang memiliki keterampilan digital dan teknis dengan mereka yang tidak. Kesenjangan ini, jika dibiarkan tanpa solusi, dapat memperkuat ketidaksetaraan ekonomi. Selain itu, ketidakpastian ekonomi yang muncul akibat perubahan teknologi dapat mengakibatkan kehilangan pekerjaan dan pengangguran. Namun, di tengah hambatan tersebut, terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pekerjaan yang layak. Pendidikan dan pelatihan menjadi kunci untuk mengatasi kesenjangan keterampilan, mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar. Revolusi Teknologi juga membuka pintu bagi inovasi dan kewirausahaan, menciptakan peluang baru untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian kreatif dan manusiawi yang sulit digantikan oleh otomatisasi.
Pendapat dari ahli ekonomi yang relevan dapat memberikan wawasan lebih lanjut. Menurut seorang ekonom terkemuka seperti Joseph Stiglitz, "Revolusi Teknologi membawa potensi besar untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas, tetapi kesuksesannya sangat tergantung pada bagaimana kita mengelola dampak sosialnya. Diperlukan kebijakan yang bijaksana untuk memastikan bahwa setiap anggota masyarakat dapat mengakses dan mengambil manfaat dari perkembangan teknologi ini. Ini melibatkan investasi dalam pendidikan, pelatihan, dan kebijakan ketenagakerjaan yang progresif."
Dengan demikian, masyarakat perlu mengambil pendekatan holistik dan kolaboratif untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh Revolusi Teknologi. Hanya dengan langkah-langkah yang bijaksana dan inklusif, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang layak dan berkelanjutan di era modern ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H