Tak terasa Episode Cinta Rangkat 4 ( ECR4) telah sampai di akhir postingan dengan menghasilkan 200 judul dan telah secara resmi di tutup. Berbagai kisah telah terangkum menjadi serial yang saling berkaitan dengan kisah sebelumnya. Sesuai judul maka yang menjadi tema adalah tentang percintaan dan kasih sayang. Tidak semua berkisah tentang cinta antara laki-laki dan perempuan, karena lingkup cinta bisa tentang keluarga dan sesama manusia yang saling mengasihi.
Kilas balik sejak awal ECR4 digulirkan dan dimulai dengan postingan awal hingga tamat banyak memberikan warna baru dalam ECR4 kali ini. Meski intinya tentang cinta tapi karena di ramu dengan apik dari warga-warga yang memiliki karakter dan jenis tulisan beraneka ragam menjadikan ECR4 sangat menarik untuk di ikuti.
Perjuangan kades Hans Rangkat untuk segera menemukan calon ibu kades ternyata belum berbuah manis. Gladiol-gladiol yang hadir di depan matanya ternyata makin menambah bimbang hatinya menentukan pasangan hidup. Warga rangkat kembali harus bersabar menanti siapa gerangan ibu kades mereka karena jodoh kades Hans belum juga datang hingga ECR4 dinyatakan tamat.
Demikian juga dengan perjuangan kang Inin dan mas Rizal Falih. Setelah jatuh bangun saling bersaing mengejar cinta mereka sepertinya ECR4 makin menegaskan nasib mereka yang masih berburu jodoh. Nasib Ki Dalang juga demikian. Setelah menjalin kasih dengan Mahar, kini hubungan mereka kian tak jelas. Ki Dalang lebih sering bertapa di gunung Naras dan meninggalkan Mahar yang tengah galau.
Konflik keluarga Bocing yang rumit akhirnya berakhir di Pengadilan Agama. Perceraian menjadi penyelesaian akhir dan menjadikan Bocing Erwin Syahputra kembali menjalani kehidupan jomblo yang bahagia (?). Namun Bocing masih terus berusaha untuk kembali meraih kebahagiaan dengan menebarkan pesona pada gadis-gadis dan wanita Rangkat.
Setelah sebelumnya Sekar dan Mahar harus berjuang keras melepaskan diri dari pengaruh Bocing, Bocing kini tinggal menunggu keputusan akhir dari Kayana. Gadis manis yang membuatnya terlena hingga melupakan segalanya. Kayana gadis yang baik sangat pantas untuk menjadi pendamping hidupnya (menurutnya).
Tokoh Firman yang masuk meramaikan ECR akhirnya meninggal. Beberapa wanita harus menerima kenyataan pahit dan patah hati karenanya. Kebimbangan Ranti akan sikap mas Hans menjadikan dirinya ikut arus untuk bertaruh nasib mengejar cinta Firman. Begitu juga dengan Mahar dan Asih meski jalan yang mereka tempuh berlainan. Namun intinya perjuangan cinta mereka patut untuk diacungi jempol.
Namun kisah ECR4 tidak melulu tentang kegagalan cinta. Kebahagiaan juga mewarnai perjalanan hidup para warga Rangkat. Setelah berusaha keras meraih cinta mas Kades Hans Rangkat, Sekar akhirnya menemukan tambatan hati. Dia memilih menikah dengan mas Chievil yang berprofesi sebagai penjual ketoprak. Keseriusan nampaknya menjadi daya tarik mas Chievil hingga Sekar terpesona.
Ada juga pasangan Pak RT Ibay yang menikah kembali dengan Mbak Jingga, putri Mommy. Sekian lama merana sendiri ditinggal sang istri, Pak RT kemudian menikah dan kini tengah menanti buah cinta hasil pernikahannya dengan Mbak Jingga. Semoga kebahagiaan selalu menyelimuti pernikahan mereka. Kabar terakhir yang berhembus menjelang penutupan ECR4, Pak RT mulai main mata dengan wanita lain.
Dan penutup ECR4 diakhiri dengan pernikahan Asih dan Abi Rangkat. Asih si sekdes Rangkat yang sekian lama menjaga dengan setia cintanya pada Firman akhirnya menikah dengan Abi. Meski Awalnya tanpa cinta namun kesabaran Abi dan keikhlasan Asih akhirnya hati mereka bertaut dalam cinta. Kebahagiaan pasangan ini makin lengkap setelah Abi belakangan di ketahui ternyata adalah anak bunda Enggar. Kisah yang mengharukan tentang pertemuan anak dan ibunya.