Lihat ke Halaman Asli

Refleksi 7 Dosa Sosial Sebagai Pondasi Aksi untuk Negeri

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Istilah tujuh dosa sosial melekat pada tulisan Mahatma Gandhi yang diterbitkan pada majalah Young India pada tanggal 22 Oktober 1925. Mungkin ini merupakan bekal "Revolusi Mental" ala Gandhi. Tujuh dosa sosial ini menurut saya sangat cocok dengan kondisi Indonesia yang saat ini mengalami krisis multidimensional yang apabila ditelisik kembali pada hakikatnya bermula dari sikap mental kita semua.  Selain itu ketujuh dosa ini seakan menyindir sekaligus memantik pada semua komponen bangsa yaitu para elit politisi, pebisnis, dan masyarakat. Ketujuh dosa sosial ini dapat kita jadikan refleksi kemudian menjadi inspirasi kita untuk memulai berbenah dan berkontribusi lebih untuk negeri demi kemajuan Indonesia.

Ketujuh dosa sosial tersebut adalah:

1. Politik Tanpa Prinsip

2. Harta Tanpa Usaha

3. Kenikmatan tanpa hati nurani

4. Pengetahuan tanpa karakter

5. Bisnis tanpa moralitas

6. Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan

7. Ibadah tanpa pengorbanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline