Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Saksi Sebuah Kehidupan Bayi Penyu

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13297546551524547551

Mesin kapal pun dimatikan sebagai pertanda bahwa  kapal motor kami telah tiba. Uniknya, bukannya berhenti di dermaga, kami justru berhenti di tengah-tengah laut dangkal. Saat itu pula sejauh mata memandang, perairan jernih terhampar di depan mata. Tibalah kami di taman wisata laut pulau Sangalaki yang ketika itu masih cukup jauh dari publikasi tujuan favorit wisata –Saat ini pulau Sangalaki di dalam Kepulauan Derawan yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sudah menjadi salah satu dari lima wisata perairan terbaik di Indonesia. Sambil mengangkat tas dan barang bawaan kami di atas kepala, kami berjalan menerobos air laut setinggi pinggang kami. Ya, kapal motor tidak dapat bersandar di pesisir pantai karena memang begitu alaminya pulau Sangalaki yang ironisnya dimiliki oleh pihak asing ini! Tujuan utama wisata di pulau ini selain penginapan eksotis adalah penangkaran penyunya yang begitu rapih dan dirawat. Kami pun langsung berlari diatas hamparan pasir putih yang begitu bercahaya memantulkan sinar matahari menuju “Penangkaran Penyu Semi Alami” yang dikelola balai konservasi Kalimantan Timur.

1329754742180445833

Memasuki sebuah gerbang berbentuk pintu kayu, kami justru takjub karena banyak papan-papan kecil yang ditanamkan di dalam pasir. Kami sempat kebingungan, mengapa hanya ada papan-papan tersebut, tapi tidak ada kolam-kolam penyu seperti bayangan kami. Ternyata papan-papan tersebut tidak lain adalah penanda usia telur-telur yang sedang dikonservasikan di penangkaran tersebut sambil menunggu meretasnya sang calon bayi. Di beberapa papan petunjuk, ternyata terdapat puluhan penyu kecil yang sedang berusaha keluar dari lapisan kulit telurnya di di dalam pasir-pasir tersebut. Kami melihat secara langsung bagaimana masing-masing penyu tersebut keluar dari cangkang telur yang melapisi mereka.Mereka tampak berusaha memanjat lubang-lubang yang tampak begitu dalam dibandingkan dengan ukuran kecil tubuh penyu tersebut. Ada sebagian pe

13297549271583612483

nyu-penyu yang telah dipindahkan ke ember kecil yang siap untuk kami lepaskan ke hamparan pasir luas. Dengan begitu semangatnya kami mulai memegang dan berfoto-foto bersama para bayi mengagumkan tersebut. Penyu-penyu tersebut tidak tampak begitu lemah, namun justru begitu aktif dan bersemangat. Ternyata penyu berbeda dengan kura-kura. Penyu lebih berwarna hitam, dan kepala penyu tidak tampak terpisah dengan cangkak badannya.
Di tengah isu pemusnahan penyu secara ilegal dan perampasan telur penyu yang dijual bebas, begitu terasa begitu bahagia ketika kami masing-masing memegang satu penyu kecil tersebut dan melepaskan di pinggir pantai. Dengan gembiranya juga, penyu-penyu cilik tersebut secara serempak langsung merayap pertama kalinya menuju laut bebas. Lambat laun satu per satu sudah tiba di sisi pinggir pantai dan memasuki perairan terbuka. Disitulah sesunggunya kehidupan baru mereka dimulai, dengan tempaan arus, gangguan ikan-ikan besar, untuk hidup di dalam lautan yang begitu luas.  

Konon, penyu-penyu tersebut dapat berenang hingga ribuan

kilometer jauhnya hingga melintasi benua.

Bayangkan, ribuan langkah besar berawal dari beberapa langkah kecil para penyu tersebut memasuki sisi laut. Mungkin kita masing-masing tidak dapat melakukan hal yang besar untuk alam ini, namun satu tindakan kecil akan begitu berarti bagi lingkungan kita. Pengalaman melepaskan kehidupan penyu muda dan menjadi saksi munculnya satu kehidupan sang penyu rasanya tidak akan pernah saya lupakan.
@ranggayudhika - Indonesia.Is.Me www.ranggayudhika.multiply.com Travelling while u are still breathing

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline