Jelas sekali ingatan saya pada 30 April 2021 siang ketika Toyota Raize di luncurkan untuk pasar Indonesia yang langsung cukup membuat gempar dunia permobilan di Indonesia pada hari itu juga.
Banyak media atau influencer otomotif langsung mengunggah video ulasan mereka masing-masing dan tentu saja langsung masuk trending video di Youtube secara serentak di hari itu juga (jelas mereka di kasih kesempatan untuk melihat mobil itu sebelum di luncurkan tetapi mereka pasti merahasiakan sampai resmi di luncurkan). Tentu saja saya dan ayah saya yang sebagai penggemar otomotif dibikin penasaran dengan mobil ini.
Tentu saja orang tua saya tertarik dengan mobil ini dan beberapa bulan mobil ini hadir di garasi saya. Oh ya untuk sekedar cerita, jadinya mobil ini bukan milik saya tetapi milik orang tua tetapi saya terkadang meminjamnya untuk keperluan kebutuhan sehari-hari rumah seperti belanja ke pasar atau minimarket.
Soal spesifikasi memang mobil ini di bekali mesin 1.000cc. Ya jelas itu kapasitas mesin yang bisa di bilang kecil. Tetapi, mesin 1.000cc ini juga di kawinkan dengan turbo! Anda tidak salah, menggunakan turbo pada mobil ini.
Hingga artikel ini di susun, Toyota Raize masuk salah satu mobil baru dengan turbo termurah untuk pasar mobil Indonesia. Selain varian menggunakan mesin turbo, Toyota Raize pun memiliki varian 1.200cc yang di luncur sekitar dua bulan dari varian 1.000cc turbo.
Mengenai fitur, Mobil ini memiliki beberapa fitur dan peranti keselamatan seperti APAR yang sudah menjadi standar mobil baru di tahun 2021, Speedometer full digital yang layout tacometer dan lain-lainnya bisa di ubah dengan pilihan yang ada dan layar head unit sebesar 9 inci. Salah satu hal saya suka kamera mundurnya yang cukup luas pandangannya (ya saya seorang pengendara mobil yang terlena dengan fitur mobil kekinian).
Masih banyak lagi fitur yang perlu di oprek lagi. Terdapat juga traction control yang tersemat di mobil ini. Terlebih varian TSS memiliki fitur keselamatan yang lebih melimpah seperti Pre-Collision System, Adaptive Cruise Control, Lane Departure Alert dengan Steering Control, Rear Cross Traffic Allert & Blind Spot Monitor dan Pedal Missoperation Control.
Soal Interior, Mobil ini saya katakan memiliki kualitas interior bagus tetapi bukan yang terbaik alias cukupan. Row dua pun bisa di katakan tidak begitu lapang tetapi tidak sesempit itu bagi saya yang memiliki badan 80kg dan tinggi 174cm. Untuk bagasi cukup lumayan untuk menampung 2-3 koper ukuran sedang.
Ketika Mobil ini sudah memiliki plat nomor yang resmi beserta surat-suratnya, saya dan ayah melakukan pengetesan jarak menengah yaitu dari rumah di kawasan Kota Bogor ke Bandara Soekarno-hatta melalui jalan raya parung di hari minggu siang. Kita tahu, di hari minggu siang, jalan raya parung cukup padat dengan kendaraan bermotor khususnya roda dua yang menuju arah Jakarta atau Tangerang yang entah setelah riding pagi atau tamasya di sekitar Bogor.
Kita tahu, jalan penghubung Bogor dengan Jakarta dan tangerang ini memiliki karakteristik cukup padat dikarenakan mobilitas warga yang tinggi beserta angkot yang suka berhenti mendadak (hanya Tuhan dan sopirnya yang tahu kapan angkot berhenti) dan juga kontur jalan beton di lajur kiri dan aspal di lajur kanan. Untuk masalah stop and go dan salip menyalip menghindari kendaraan mobil ini cukup lincah.
Serasa membawa mobil city car yang berkapasitas 1.500cc terlebih mengaktifkan mode power sehingga memberikan tenaga tambahan. Untuk menghindari tabrakan dengan pengendara yang zalim berhenti mendadak tanpa alasan jelas atau keluar dari lingkungan rumahnya semaunya, fungsi pengereman dapat dikatakan cukup baik. Handling untuk menghindar pun dikatakan baik dengan respons bagus.