Di zaman serba digital serta instan, kamera Analog masih curi perhatian gen Z, masifnya era digital tak membuat fotografi analog kehilangan pamornya. Justrus kamera analog sekarang sangat disukai dan mendapatkan hati sendiri oleh para generasi muda.
Memang sejatinya kamera analog sudah digandrungi lebih dulu oleh para generasi X (kelahiran 1965-1980), begitu juga dengan generasi Y (kelahiran 1981-1996) walaupun sebenarnya pada saat itu digitalisasi kamera sudah mulai muncul.
Namun ketika kamera digital sudah memperlihatkan pamornya di sektor fotografi kamera analog mulai ditinggalkan. Hampir semua masyarakat menggunakan kamera digital, ya memang betul kamera digital lebih praktis tidak perlu lagi mencuci film, tidak perlu lagi membeli roll film, hanya tinggal tekan tombol saja suduh langsung jadi.
Apalagi kamera digital hasilnya bisa dilihat langsung saat itu juga tidak seperti kamera analog yang harus dicuci dahulu baru bisa dilihat hasilnya itu juga jika hasilnya bagus kalo jelek gimana? Ya tidak bisa diulang tentunya berbeda dengan digital yang bisa dihapus dan foto ulang.
Hal-hal seperti itu lah yang membuat kamera analog ditinggalkan, namun belakangan ini generasi Z menemukan lagi jadi diri kamera analog dari gempuran kamera digital.
Trend kamera analog kembali ngehits dengan didukung kemajuan digital masa kini. Sehingga lebih mendorong anak muda mengikuti tren analog untuk nostalgia menikmati masa lampau. Belum lagi dengan banyaknya postingan di sosial media yang menyajikan karya-karya estetik dengan kamera analog, dan semakin menaikan tren ini.
Saat ini memang para anak muda banyak yang menyukasi gaya 80/90an (retro) hal ini lah yang mungkin menjadi faktor kebangkitan dari kamera analog. Secara tidak langsung banyaknya anak-anak muda yang menyukasi gaya jadul membuat mereka juga mengulik sampai ke gaya foto zaman tersebut yang menggunakan kamera analog. Ditambah sekarang foto-foto tersebut banyak terdapat di Instagram yang menyajikan hasil dari kamera analog yang estetik.
Saat ini juga banyak anak muda yang menganggap kamera analog lebih mewakili makna dari sebuah kamera. Karena dari kamera analog kita benar-benar merasakan sensi yang bernama memotret atau mengambil gambar.
Sekarang juga banyak menyebutkan bahwa kamera analog melatih kesabaran dalam memotret karena hasil yang di foto tidak bisa langsung dilihat, hasil dari kamera analog harus di cuci dulu baru bisa dilihat, walau begitu banyak anak muda yang menyebut hal tersebut sebagi seni dari kamera analog.
Entah sampai berapa lama lagi tren fotografi dan kamera analog ini tetap bertahan dan mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat pencinta fotografi. Kemajuan dan perkembangan zaman tak menyurutkan semangat generasi muda untuk mendalami kamera analog dan menerima digitalisasi.