Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang acapkali disebut sebagai Taman Ismail Marzuki. Berlokasi di Jl. Cikini Raya No.73, RT.8/RW.2, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Taman kecil yang terselip di tengah ingar - bingar gedung pencakar langit yang mengharap tempat damai nan elok dipandang Taman Ismail Marzuki hadir sebagai jawaban.
Taman yang diresmikan tanggal 10 November 1968 baru saja menginjak umurnya yang ke - 55 tahun. Di hari jadinya tepat hari Jum'at pihak pengelola menggratiskan parkir untuk pengunjung tanpa ada maksimal jam. Taman Ismail Marzuki bukan hanya sekedar taman biasa. Ia merupakan salah satu monumen kebanggaan seniman Jakarta yang dibangun guna mengenang karya abadi sang maestro legendaris, Ismail Marzuki.
Panggung acara dari anniversary festival pergelaran seni budaya berbasis komunitas 2023 yang di persembahkan untuk masyarakat umum tanpa dipungut biaya apapun termasuk parkir, yang sering jadi momok menakutkan sebab harga parkir yang terkadang sama harganya seperti seporsi makan.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana menegaskan, "Kepada para pengunjung dipersilakan datang, tanpa biaya. Silahkan menikmati suasana seni dan budaya. Lakukan ekspresi yang baik, sehingga kita bisa menikmati indahnya Jakarta dalam suasana kebudayaan,"
Seni, siapapun bisa menikmati keindahan estetikanya, yang berarti siapapun bisa mencitptakan sebuah seni tanpa kenal fisik dan rohaninya. Perayaan ini juga mensukseskan campaign siapapun bisa berkarya termasuk superhuman art yang berisikan para teman - teman yang berkebutuhan khusus yang memiliki karya sama indahnya dengan manusia pada umumnya.
Perayaan HUT TIM ke - 55 juga dimeriahkan oleh seniman - seniman dari kalangan TK,SD,SMP,SMA semua bebas berkarya tanpa takut tidak adanya wadah untuk menampilkan hasil karya mereka. Mengusung tema angka 5, perayaan ini berlangsung selama 5 hari.
Tidak lupa pameran inklusif yang tidak pernah absen menghadiri pameran karya seni karena banyak peminatnya di kalangan Generasi Z yang terpukau akan keindahan kontemplasi warna dan komposisi dari gambar yang tidak sukar untuk dinikmati.
Pengunjung bisa menikmati mini planetarium di dalamnya terdapat proyektor khusus yang dapat menampilkan seluruh isi galaxy bima sakti, galaxy dimana bumi bertempat diantara jutaan bintang. Mini planetarium hadir sebagai jawaban atas kecewanya masyarakat karena ditutupnya planetarium. Proses revitalisasi planetarium masih menjadi sebuah ketidakpastian kapan akan rampung, sebab pasca selesainya proses revitalisasi planetarium masih belum bisa beroperasi.