Lihat ke Halaman Asli

Rangga Saadillah S.A.P.

Dosen, Peneliti, Guru, Motivator, Inspirator, Jurnalis, Trainer

Napak Tilas Taswirul Afkar dalam Lintas Sejarah Kemerdekaan

Diperbarui: 12 September 2024   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Hari Jumat, 13 September 2024 besok Taswirul Afkar akan menjadi titik berkumpul dalam rangka Napak Tilas Perjuangan NU menjelang Hari Santri. Acara yang digagas oleh MWC NU Simokerto dan Semampir tersebut diadakan dalam rangka mengenang perjuangan ulama-ulama NU dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada pertempuran dahsyat tanggal 10 Nopember 1945. 

Seperti banyak yang diketahui bersama, peristiwa pertempuran 10 Nopember 1945 bukanlah pertemupuran yang tiba-tiba terjadi. Bulan September hingga Oktober 1945 merupakan bulan-bulan genting bagi negara Indonesia yang baru diproklamasikan oleh Soekarno 17 Agustus 1945. Kemenangan sekutu atas Jepang menjadikan wilayah jajahan Jepang harus tunduk pada sekutu, tetapi tidak bagi bangsa Indonesia. Dengan semangat kemerdekaan totalitas hingga titik darah penghabisan masyarakat beserta santri-santri turun ke medan perang untuk memukul kembali tentara sekutu.  

Semangat pengobaran peperangan 10 Nopember 1945 tidak lepas dari peran besar ulama beserta santri. KH. Hasyim Asy'ari beserta ulama'-ulama' Jawa Madura berkumpul di gedung HBNO untuk memusyawarahkan resolusi besar, yakni resolusi jihad. Tepat pada tanggal 22 Oktober 1945 Resolusi Jihad tersebut digaungkan oleh Sang Kiai dan tak pelak, santri-santri dari penjuru Indonesia turun bergemuruh angkat senjata melawan sekutu tanpa rasa takut sedikit pun.  

Demikian sekilas lintasan perjuangan ulama beserta santri yang turut menjaga keutuhan negeri ini. Perjuangan ulama, santri dan Nahdlatul Ulama tentu saja sudah banyak khalayak umum yang tahu. Tetapi masih sedikit khalayak yang tahu bahwa besarnya Nahdlatul Ulama sebenarnya terlahir pada rahim dialektika pemikiran dan diskusi ulama-ulama. Forum diskusi itulah bernama Taswirul Afkar.

Taswirul Afkar merupakan forum diskusi yang sangat penting dalam sejarah Nahdlatul Ulama (NU). Lembaga ini tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya ulama untuk mendiskusikan berbagai persoalan keagamaan dan sosial, tetapi juga wadah bagi para pemikir untuk merumuskan strategi perjuangan di masa kolonial. Taswirul Afkar adalah salah satu tonggak penting bagi lahirnya gerakan intelektual yang kemudian mengantarkan terbentuknya organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama.

Dalam perjalanan sejarahnya, Taswirul Afkar menempati peran sentral sebagai ruang dialektika pemikiran ulama, di mana berbagai gagasan keislaman yang progresif dan kontekstual dengan situasi zaman dibahas. Kekuatan pemikiran yang lahir dari diskusi-diskusi ini mampu menjawab tantangan zaman, termasuk masa-masa kritis menjelang pertempuran 10 November 1945. Saat itu, ulama dan santri yang tergabung dalam NU menjadi motor penggerak perjuangan mempertahankan kemerdekaan, berkat kekuatan intelektual dan spiritual yang ditanamkan di forum-forum seperti Taswirul Afkar.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Taswirul Afkar memainkan peran besar dalam membentuk karakter santri yang tangguh dan berwawasan luas. Tradisi berpikir kritis yang dikembangkan melalui diskusi-diskusi ini menghasilkan santri-santri yang tidak hanya alim dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keberanian dan kemampuan untuk terjun ke medan perjuangan fisik ketika diperlukan. Inilah yang menjadi dasar dari lahirnya Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945, yang disusun oleh KH. Hasyim Asy'ari dan para ulama lainnya, sebagai respons terhadap ancaman kembalinya kolonialisme di Indonesia.

Selain KH. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar juga tidak luput dari peran KH. Dahlan Achyad sebagai Wakil Rais Akbar dan Langgar Kebondalem memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan Nahdlatul Ulama, terutama di Surabaya. KH. Dahlan Achyad adalah seorang ulama terkemuka yang dikenal sebagai sosok visioner dan pemikir strategis di kalangan Nahdlatul Ulama. Beliau tidak hanya aktif dalam membimbing masyarakat secara religius, tetapi juga turut terlibat dalam perjuangan melawan penjajah. Langgar Kebondalem, yang terletak di kawasan Ampel, Surabaya, menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan pergerakan sosial pada masanya.

Langgar Kebondalem menjadi saksi bisu diskusi-diskusi penting yang melibatkan KH. Dahlan Achyad dan para ulama lainnya, yang pada akhirnya turut menginspirasi lahirnya gerakan besar seperti Resolusi Jihad. Tempat ini bukan hanya sekadar langgar (mushola), tetapi juga pusat pertemuan strategis untuk menyusun langkah-langkah perlawanan terhadap kolonialisme, terutama menjelang peristiwa bersejarah 10 November 1945. Keberanian dan kepemimpinan KH. Dahlan Achyad, yang didukung oleh kekuatan spiritual dari Langgar Kebondalem, menjadi motor penggerak bagi santri dan masyarakat Surabaya untuk bangkit dan melawan penjajah.

Taswirul Afkar dan Langgar Kebondalem memiliki kaitan erat dalam sejarah intelektual dan perjuangan Nahdlatul Ulama di Surabaya. KH. Dahlan Achyad, sebagai salah satu penggerak penting dalam kedua wadah ini, memadukan kekuatan intelektual dari Taswirul Afkar dengan semangat perjuangan di Langgar Kebondalem. Kedua tempat ini melahirkan kader-kader santri yang tidak hanya alim dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki semangat juang yang tinggi dalam mempertahankan kemerdekaan.

MI Taswirul Afkar I Surabaya, yang kini meneruskan nama besar ini, juga memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan melanjutkan semangat perjuangan tersebut. Dengan menyisipkan kisah perjuangan KH. Dahlan Achyad dan Langgar Kebondalem ke dalam kurikulum serta kegiatan pembelajaran, MI Taswirul Afkar I Surabaya tidak hanya mendidik siswa dalam ranah akademik, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai sejarah dan kebangsaan yang kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline