Jumat malam di warung kopi yang di pinggiran Jakarta Selatan, duduk empat orang laki-laki yang punya latar belakang dan pandangan yang berbeda, yang pertama, urang awak alias orang minang yang notabene simpatisan Muhammadiyah dan percaya kalau Republik ini (kadang) sudah tidak mungkin untuk diselamatkan, dan punya tendensi untuk mengeluarkan pernyataan yang (seringnya) provokatif.
yang kedua, Masbro Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera) yang berasal dari Lampung, pecinta Tan Malaka yang percaya kalau Nietzche adalah orang yang romantis. yang ketiga , orang batak, beragama Kristen dan percaya bahwa bahwa Buddhisme adalah salah satu agama yang cocok untuk masyarakat modern seperti sekarang.
dan keempat adalah penulis tulisan ini yang (juga) orang Jawa, percaya bahwa Islam harus terus berkembang progresif sesuai jaman, Pecinta Superman & Batman, dan percaya kalau Politik adalah jalan untuk melakukan perubahan yang lebih baik terhadap Republik ini.
Yang sama mungkin hanya kopi dan sepiring tempe mendoan yang tersaji di meja bundar itu.
Apa mungkin empat orang yang punya pandangan berbeda bisa duduk satu meja dan bisa sepakat (kadang sepakat untuk tidak sepakat), bisa berdiskusi mulai masalah agama sampai dengan masalah politik tapi tetap saling menghormati bahkan saling belajar ?, berdasarkan pengalaman yang dialami penulis,tidak ada masalah sama sekali, meskipun empat orang ini tidak bisa selalu sepakat dalam memandang suatu hal, tapi ada satu hal yang selalu disepakati, yaitu saling menghormati dan mencoba saling memahami.
Mulai malam ini, penulis akan mencoba berbagi mengenai hal apa saja yang didiskusikan oleh empat orang tersebut, dan pandangan apa saja yang kami sepakati dan tidak kami sepakati, karena bisa saja anda setuju dengan penulis, dengan Urang Minang, si lae batak, atau Masbro Pujekesuma, we’ll never know, tapi disitulah nikmatnya berdiskusi dengan orang yg punya pandangan beragam, karena terkadang untuk mendapatkan pencerahan dan pemahaman kita harus melihat dari berbagai sisi.
Bukan dari satu sudut pandang saja.
Selamat menikmati rangsangan untuk otak anda dan kita semua (semoga).
Apa mungkin empat orang yang punya pandangan berbeda bisa duduk satu meja dan bisa sepakat (kadang sepakat untuk tidak sepakat), bisa berdiskusi mulai masalah agama sampai dengan masalah politik tapi tetap saling menghormati bahkan saling belajar ?, berdasarkan pengalaman yang dialami penulis,tidak ada masalah sama sekali, meskipun empat orang ini tidak bisa selalu sepakat dalam memandang suatu hal, tapi ada satu hal yang selalu disepakati, yaitu saling menghormati dan mencoba saling memahami.
Eureka !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H