Lihat ke Halaman Asli

Kabinet Baru Perubahan Baru, Kemanakah Arah Pendidikan Indonesia?

Diperbarui: 8 November 2024   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, Senin (21/10/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc  

Pada tanggal 20 Oktober 2024, Prabowo dan Gibran secara resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Negara Republik Indonesia. Kebetulan pada hari itu juga, Prabowo menunjukan kabinet lengkap dia. Kabinet ini yang akan menjadi menteri-menteri baru sesuai jabatan-jabatan yang ada, salah satunya adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendidikan di Indonesia menjadi sebuah topik yang selalu diperdebatkan. Nadiem Makarim, Menteri Kemendikbud kita sekarang melakukan perubahan yang sangat besar terhadap pendidikan Indonesia dengan menerapkan sistem Merdeka Belajar. Sistem ini memberikan kebebasan kepada para pelajar untuk memilih mata pelajaran apa yang ingin mereka tempuh dan menolak mata pelajaran yang sulit atau kurang minat. Nadiem Makarim juga mengubah sistem UTBK yang lebih fokus pada penalaran dan kemampuan literasi dibandingkan pengetahuan pelajaran yang diterapkan di UTBK sebelum-sebelumnya. Dengan kedatangan kabinet baru, kemungkinan besar Menteri Kemendikbud akan berubah, maka muncul sebuah pertanyaan, arah mana pendidikan Indonesia harus ambil untuk kebaikan pelajar Indonesia?

Sistem Pendidikan

Menentukan sistem pendidikan yang cocok untuk sebuah negara bukanlah hal yang mudah. Dunia pendidikan yang selalu berubah dan bertambah menyebabkan negara-negara harus memiliki sistem pendidikan yang efektif dan adaptif terhadap perubahan dunia. Maka menteri pendidikan memiliki peran yang besar agar menjamin semua pelajar di Indonesia mendapat edukasi yang baik dan benar.

Satu negara yang sudah memiliki arah yang jelas mengenai masalah sistem pendidikan adalah Finlandia. Sistem pendidikan mereka sering dijuluki "Sistem Pendidikan Terbaik" dengan alasan yang jelas. Beberapa faktornya adalah Finlandia sangat berfokus pada kemampuan literasi sehingga membangun dasar yang baik pada anak-anak ketika belajar. Lalu proses seleksi guru yang sangat ketat, guru-guru di Finlandia dipilih dari 10% lulusan terbaik negara yang mendapat gelar di sarjana pendidikan dan guru-guru memiliki kontribusi langsung dalam menyusun pedoman pendidikan. Selanjutnya tidak ada sistem ranking atau peringkat di Finlandia sehingga semua siswa berhak dan akan mendapatkan kualitas pendidikan yang sama dan setara di institusi pendidikan apapun di Finlandia. 

Sistem pendidikan yang baik tentu harus memperhitungkan banyak faktor, seperti anggaran, efektivitas, aksesibilitas, dan lain-lain. Namun, sistem pendidikan yang baik adalah sistem yang mampu menanamkan ilmu kepada pelajar secara long-term memory dan memberi ruang kepada pelajar untuk mengeksplorasi diri menemukan minat dan bakat mereka serta mempersiapkan mereka untuk tantangan di masa depan. 

Sistem Pendidikan ditujukan untuk kemajuan SDM bangsa serta menciptakan rakyat Indonesia menjadi sebuah masyarakat yang pintar dan kritis. Sistem pendidikan merdeka dibandingkan dengan sistem kurikulum sebelum-sebelumnya memiliki kelemahan dan kekuatan masing-masing. Namun, untuk melihat arah sistem pendidikan Indonesia kedepannya, acuan awal harus dari sistem pendidikan yang paling baru, yaitu Sistem Kurikulum Merdeka.

Sistem Kurikulum Merdeka

Sistem Kurikulum Merdeka merupakan sebuah sistem yang dapat dikatakan lebih "bebas" dibandingkan sistem kurikulum sebelum-sebelumnya. Sistem ini lebih berfokus pada pengembangan bakat dan minat siswa sehingga sistem penjurusan IPA IPS dihilangkan dan digantikan dengan sistem siswa yang memilih pelajaran apa saja yang ingin diambil dan ditolak. Sistem SNBT juga diubah untuk tidak memasukan materi saintek dan fokus pada pengetahuan umum, kuantitatif, dan literasi. 

Dari faktanya hal ini sungguh mempermudah siswa, tetapi akan merugikan siswa ketika masuk kuliah. Jurusan kuliah seperti Kedokteran saja masih membahas materi fisika sedangkan siswa memiliki pandangan kalau fisika tidak dibutuhkan untuk kedokteran. Hal tersebut menyebabkan banyak siswa kedokteran yang tidak bisa keep up dengan materi kuliah dan berujung pada keluar kuliah. Sistem SNBT yang menghilangkan saintek juga menjadi masalah karena tidak dapat menunjukan kemampuan siswa di materi-materi yang berhubungan langsung dengan jurusan yang diambil. 

Sistem Kurikulum Merdeka merupakan template atau fondasi awal yang bagus menuju sebuah sistem pendidikan yang ideal untuk Indonesia. Sistem Kurikulum Merdeka mampu menyelesaikan masalah-masalah besar yang dihadapi pelajar Indonesia, seperti kemampuan literasi, pengetahuan umum, kemampuan kuantitatif. Sistem ini juga memberikan kebebasan untuk para pelajar Indonesia bereksplorasi penuh mengenai bakat dan talenta atau keahlian mereka sehingga bisa dikembangkan dengan maksimal. Namun, masih ada beberapa kelemahan yang perlu didiskusikan lagi karena akan berujung memberikan kerugian besar bagi para pelajar di Indonesia. 

Pentingnya Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah mobil balap F1, menteri pendidikan dan pemerintah adalah para engineer dan perawat mobil , dan kami pelajar Indonesia adalah pembalap yang menaiki mobil dan mengikuti perlombaan. Mobil F1 merupakan komponen utama agar pembalap F1 bisa mengikuti perlombaan dan menang. Kualitas mobil F1 juga menentukan ketahanan dari mobil F1 selama bergerak di lintasan. Mobil F1 bergerak dalam kecepatan 300 km/jam bahkan lebih dalam kurun waktu yang sangat lama. Maka kualitas mobil seperti bahan rakitan, kualitas roda, kualitas rem, bentuk mobil F1, dan banyak hal lain akan menentukan kemenangan si pembalap. Namun, niat dan semangat dari pembalap juga merupakan faktor penting. Jika pembalap melihat mobil F1-nya bagus dan berkualitas, maka dia akan semangat dan memberikan usaha maksimal dalam balapan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline