Lihat ke Halaman Asli

Wujudkan Mimpi Indonesia; Menyedot Penonton, Relawan Jokowi vs Prabowo Masih Saling Sikut

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah berkutat dengan berbagai Data dan Analisis di Wisma PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi) Serpong – Banten, iseng pengen istirahatPullsetengah hari, di Kamar tanpa ada yang ganggu. Untuk menemani lelap, mumpung suasananya dingin-dingin gimanagitchu….Televisi kamar pun sayaONkhan. Mubajir lah membiarkan Televisi tontonin saya yang akan tertidur. Antara ngantuk yang diselimuti hawa dingin, mencet-mencet tombol program atas bawah tak beraturan, ketemu sebuah acara yang ber-labelMewujudkan Mimpi Indonesia’disalah satu televisi yang dikelola oleh Multi National Coorporation (MNC) Group.


Awalnya saya kira iklan, tetapi ditunggu dan ditunggu, ech, ternyata acara tentang salah satu Pasangan Capres dan Cawapres yang dibingkai secara apik. Didorong rasa penasaran dan juga karena lama tidak nonton televisi –sebab 2 tahun di Kos-kosan hidup tanpa Televisi- matapun sulit untuk diajak rujuk oleh kantuk. Semakin lama, semakin menarik. Terbesit kekaguman ataskoreoacara. Membingkainya dengan cara yang cukup asyik, menarik, menggugah dan menggagah –saya memposisikan diri sebagai masyarakat awam.

MurniReality Show,meski sesungguhnya tetap terkesan ‘Kampanye’ Pasangan calon yang ber-sinonim WIN-HT. gambaran-gambaran visual yang disuguhkan cukup mampu menghipnotis penontonnya. Dan bagi saya pribadi, acara tersebut adalah Komunikasi Politik yang luar biasa. Dan dapat menjadi ‘Kuda Hitam’ di panggung politik Pilpres periode ini. Meski acaranya disuguhkan satu kali dalam satu minggu, yaitu pada setiap hari jumat dengan durasi 60 menit. Namun untuk sementara ini, berdasarkan beberapa data padablogmaupun situs-situs pemberitaan, acara ‘Mewujudkan Mimpi Indonesia’ (WMI) memilikiratingyang cukup tinggi, ditonton oleh pemirsa televisi dengan rasio 18,8 porsen, atau setidaknya seperlima warga Negara Indonesia menontonnya.

Jika WIN-HT terus melakukan gerilya Politik Media tanpa diawasi oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), bisa jadi suara masyarakat Indonesia akan diserahkan kepada Pasangan ini. MNC Group setidaknya memiliki 4 jaringan TV nasional yang tayang setiap hari. Dan bukan saja reality show WMI yang menjadi ajang promosi WIN-HT yang dilakukan secara visual dan virtual, namun masih banyak acara lainnya yang ada kaitannya dengan WIN-HT. acara WMI sendiri disiarkan secara perdana sejak Januari 2014 yang lalu. Kita semua tahu bahwa Harry Tanoe, Calon Wapres dari Wiranto adalah Bos MNC Group itu sendiri. sedikit banyaknya, tentu Karyawan serta Crew MNC beserta anak cabangnya akan berusaha maksimal untuk Bos nya. Terlepas acara tersebut dibayar secara profesional atau tidak.

Bila Tim Sukses (TIMSES) atau Tim Pemenangan kandidat lain tidak menggubris hal ini, bisa jadiboomerangtersendiri menjelang hari ‘H’ nanti. Dan saya mengamati bahwa hingga saat ini antara TIMSES kandidat yang satu dengan yang lain didaerah cenderung menghabiskan energi untuk saling cut. Sedangkan masyarakat awam, masyarakat biasa, masyarakat yang apatis dengan pembicaraan Pilpres, maupun masyarakat yang menghabiskan hari-harinya dengan bekerja hampir setiap hari, diwaktu senggang menjelang istirahat memilih menonton televisi dan menyaksikan suguhan acara-acara yang membaluti Promosi pasangan WIN-HT ini. Buktinya,rantingWMI ditonton oleh 18.8 porsen pemirsa televisi atau bila ‘dikasarkan’ sekitar 20-25 juta warga Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri, perseteruan Opini, wacana serta rumor yang berhembus ditengah masyarakat daerah saat ini adalah pertarungan antara Jokowi dan Prabowo (Kandidat Capres yang lagi hangat dibicarakan oleh sebagian besar masyarakat intelektual menengah). Kita sering menemukan kondisi, dimana relawan maupun Timses Jokowi dan Prabowo ini cenderung saling ‘sikat’ saling hambat dan saling ‘sikut’ hingga saat ini. Bila hal ini terus terbangun dan terbiarkan, maka masyarakat pemilih akan semakin apatis dan merasa jenuh dengan kondisi relawan kedua kandidat capres tersebut. “belum apa-apa sudah saling ‘sikut’, bagaimana nanti kalau sudah jadi, nggak aman sampai akhir jabatan nanti” tutur sebagian masyarakat didaerah. Kelanjutannya, pembaca bisa memahami sendiri -massa 'loncat pagar'.

Kita tahu dan sering menemukan kenyataan bahwa Kemenangan meraih pengaruh massa adalah para kandidat yang cenderung tenang menghadapi setiap isu maupun opini yang terbangun. Jokowi – Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan ketenangan dan menapik segala isu dan rumor yang menjatuhkannya, Syahrul Yasin Limpo menjadi Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode dengan ini juga demikian. TGB Zainul Majdi, Gubernur NTB juga begitu tenang dalam menghadapi berbagai opini dan isu yang menyertainya saat ikut dalam percaturan Pilkada tahun 2013 lalu dan 2008 sebelumnya.

Sesungguhnya Masyarakat di daerah banyak yang tidak paham kata-kata seperti ‘Settingan’, ‘Rasional’, ‘Pencitraan’, ‘Kolaisi’, ‘Konfrontasi’, dan lain-lain. Yang mereka pahami adalah apa yang mereka lihat dan saksikan. WIN-HT melalui MNC Group nya menyuguhkan WMI yang bagi banyak masyarakat Daerah sangat menarik. Diperlihatkan sedemikian rupa tentang sosok Wiranto (Capres) yang mampu menyamar menjadi tukang becak, menyamar menjadi Kernet Bus, menjadi pesakitan tua diatas kursi Roda, menjadi pedangan asongan dan lain-lain, dengan redaksi bahasa "Guna ikut merasakan penderitaan warga masyarakat'. Kemudian kemasan selanjutnya adalah pemberian bantuan untuk warga yang dilaporkan sebagai warga atau kelomok masyarakat yang sangat butuh perhatian dan uluran tangan. Meski saya sudah berupaya mencari tau disetiap episode acara WMI ini, targetnya  masih seputaran wilayah Jawa saja. Tetapi inilah yang membuat warga masyarakat didaerah lain, dipropinsi lain, menunggu dan menantinya. Acara ini, mengikuti pola acara ‘Rejeki Durian Runtuh’, ‘Bagi-bagi Rejeki’, dll yang hampir rata-ratahostnya dikawal oleh Helmi Yahya.

Intinya, untuk menilai tulisan ini rasional atau tidak, logis atau tidak, real atau tidak, saya sarankan para Pembaca untuk menonton terlebih dahulu acara WMI yang ditayangkan setiap hari Jumat pukul 14.30 WITA atau 13.30 WIB. Lalu bacalah tulisan ini dan nilai lah komunikasi Politik yang dibangun oleh WIN – HT, kemudian hubungkan dengan kondisi sosial masyarakat kita di daerah-daerah serta pengaruhnya atas perseteruan politik para relawan Jokowi – Prabowo.

Selamat Menilai dan Menjadi Pengamat Politik Pilpres periode 2014 – 2019. Semoga apa yang dinilai, diamati serta diasumsikan, mampu mencerdaskan kehidupan sosial politik masyarakat negeri ini. Tak ada yang salah dengan system, namun hal-hal yang bernuansa strategi dan taktiklah yang mempengaruhi kinerja pemenangan dalam meraih simpatisan pendudukung –Kalah Menang. Selamat kepadaKoreografiacara WMI karena pada kenyataannya, acara tersebut mampu menyedot perhatian pemilih. Siapapun yang dipilih oleh masyarakat Indonesia pada  Juli 2014 mendatang, adalah yang terbaik bagi bangsa ini.

----------------------------------------

PUSPIPTEK – Serpong Banten, 3 Mei 2014

menjelang Istirahat malam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline