Lihat ke Halaman Asli

Rangga Aditya

Mahasiswa program studi Film Televisi Universitas Pendidikan Indonesia

Review Film Murder "On The Orient Express"

Diperbarui: 25 Oktober 2022   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film karya Kenneth Branagh yang berjudul Murder On The Orient Express ini mengisahkan tentang seorang detektif yang bernama Hercule Poirot. Film ini di rilis pada tahun 2017 adaptasi dari novel yang berjudul sama karya dari Agatha Christie.

Di scene awal sebuah film kita di perlihatkan Hercule Poirot sang detektif sedang mengatasi sebuah kasus pencurian yang memicu kerusuhan antara 3 agama samawi. 

Singkat cerita Hercule Poirot pun berhasil menuntaskan kasus nya tersebut dengan sangat mudah. Setelah berhasil menyelesaikan kasus Poirot pun memutuskan untuk menikmati liburan di dalam perjalanan kereta. Namun di tengah perjalanan tiba-tiba datang sebuah kasus yang menghampiri Poirot Hercule yang mau tidak mau dia harus mengatasi kasus ini.

Mise en scene dalam film ini berdasarkan kostum yang di ambil dan artistik yang digunakan mengangkat style tahun 1934, Menurut saya di zaman modern ini mengangkat kostum dan artistik klasik memiliki sebuah tantangan yang mungkin berat, karena membutuhkan riset mendalam tentang bagaimana budaya berpakaian dan artisitik yang di masalalu.

Menurut Immanuel Kantt Estetika adalah estetika tidak berkaitan dengan bendanya, melainkan kesenangan yang dirasakan ketika melihat benda itu. dalam beberapa scene di film ini saya sangat merasakan takjub dan salut dengan pemilihan angel kamera dan visual yang di sajikan dalam film ini seperti landscape yang sangat indah dan dekorasi yang ada di film ini membawa kita seolah olah merasakan suasana di tahun tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline