Banjir yang terjadi di Jakarta bukanlah sesuatu yang baru ditelinga masyarakat. Hal ini meyebabkan DKI Jakarta diprediksi akan tenggelam pada tahun 2050 (Kurniawan & Rilatupa 2022). Salah satu faktor yang mempengaruhi tenggelamnya Jakarta yakni penurunan permukaan tanah. Pengambilan air tanah yang berlebihan menyebabkan turunnya permukaan tanah, sebaliknya dengan turunnya permukaan tanah maka air laut akan semakin mudah kedaratan. Inilah yang menyebabkan banjir rob didaerah pesisir Jakarta kerap terjadi, selain itu banjir rob terjadi karena peningkatan aktivitas manusia seperti pembangunan infrastruktur, penggundulan hutan dan eksploitasi air tanah yang berlebihan, yang semuanya berkontribusi terhadap penurunan permukaan tanah. Hal tersebut diperparah dengan pemanasan global yang terjadi menyebabkan mencairnya es dan membuat naiknya volume air dilaut.
Pemanasan global yang menybabkan naiknya volume air laut membuatnya memasuki daratan yang mengalami penurunan air tanah. Selain adanya efek samping dari pemanasan global, kurangnya kesadaran masyarakat juga mempengaruhi hal-hal tersebut untuk terjadi. Perlu adanya peran pemerintah dalam mengatasi masalah banjir ini, yang diisukan akan membuat jakarta tenggelam pada tahun 2050. Edukasi kepada masyarakat sebagai langlak pertama dalam mengatasi masalah ini dapat menjadi solusi awal, edukasi yang dapat diberikan yakni mengenai penggunaan air tanah yang secukupnya agar penurunan permukaan tanah bisa dengan perlahan berkurang. Penggunaan barang-barang yang dapat menghasilkan emisi karbon juga dapat dikurangi agar pemanasan global dapat dengan perlahan dibatasi.
kebijakan pemerintah juga perlu diperhatikan agar masyarakat tetap terkontrol dalam sebuah sistem. Kebijakan berupa pengaturan bangunan yang berdiri disebuah daerah juga perlu diperhatikan karena Turunnya permukaan tanah diakibatkan karena pembangunan gedung tinggi yang masif di Jakarta (kusuma, dkk 2022). Pemerintah diharapkan dapat menyelesaikan permasalah tersebut.Misalnya dengan memastikan pembangunan yang ada tidak merusak/memperparah kondisi tanah yang sudah rapuh, namun sebelumnya pemerintah juga harus mengedukasi masyarakat mengenai apa yang terjadi dan bagaimana cara memperbaiki agar masyarakat lebih paham dan tergerak untuk memperbaiki lingkungan tempat tinggalnya yang telah rusak.
Dengan kata lain pemerintah dapat lebih tegas lagi dalam mengatur bangunan-bangunan yang sudah ataupun yang masih dalam pembangunan, agar kerusakan lingkungan akibat kerusakan pada tanah dapat diminimalisir dan mengurangi bencana banjir rob yang yang jadi. Dengan demikian isu mengenai tenggelamnya Jakarta pada tahun 2050 akan salah. Dan dapat dibuktikan bahwa segala sesuatu dapat diperbaiki apabila semuanya turut menggambil bagian dalam memelihara alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H