Lihat ke Halaman Asli

Rangga Aris Pratama

ex nihilo nihil fit

Koloni Semut

Diperbarui: 28 Januari 2022   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

855bugs.com

Ranting gemeretak
Angin meniup seperti entak
Angin hilang di balik semak

Semut menanjak membopong kerak
Awan hitam berarak-arak
Kilat menyentak-nyentak

Langit akan berak
“Ayo lekas beranjak anak-anak”
Bapak semut berseru mengajak

Anak-anak semut menanjak sambil bersorak
” Kami semut pemberontak,
dengan hujan kami tak berkehendak”

“Telah jauh kami bertolak
Dari kota loak ke pohon oak
Berburu kerak bersama sanak
Kami tak hendak menghapus jejak”

Langit semakin hitam bergejolak
Awan hitam mulai terisak
Hujan tak menunggu masak
Rombongan semut kini terjebak

Rintik semakin lesak
Butir nya jatuh juga ke pohon oak
Lama butiran datang mendesak
Rintik menjadi hujan lantak
Barisan semut menjadi koyak

Ratu semut terbangun dari nyenyak
Bapak semut melapor dengan lecak
” Anak-anak kita ruak
Mereka tak mampu sampai sesangkak “
Seru bapak semut dengan suara serak

Kilat petir menjilat pucuk pohon oak
Memaksa rantingnya gugur sedikit acak
Air lengser kebawah kaki oak
Butiran hujan membuat air kecipak

Anak-anak semut terhanyut ombak
Yang beruntung, tersangkut dibalik ranting oak
Yang sial, terhanyut ke balik semak
Sampai air berhenti bergerak

Menunggui hujan pamit dan langit lenyak
Mencari ratu lain membentuk puak
Menetaskan pasukan penyunggi kerak
Berkelana kembali sebagai bapak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline