Lihat ke Halaman Asli

Ranendra

Wiraswasta

Dunia Kehilangan Warna

Diperbarui: 18 Agustus 2023   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bab 1.Masa Depan Tanpa Warna.

 

Di kota Futuria yang dulunya penuh warna, gedung-gedung megah berdiri sebagai monumen akan zaman kejayaan. Namun, warna-warna yang dulu menghiasi langit biru dan taman-taman kini hanya menjadi kenangan. Abu-abu dan monoton adalah dominasi yang meresap ke dalam jiwa penduduk, menciptakan atmosfer kehilangan dan nostalgia.

Bab 2.Petualangan Tak Terduga.

Di sudut kamar lotengnya yang kuno, Aria menemukan sebuah lukisan yang tampaknya tak pernah terlihat sebelumnya. Lukisan itu adalah jendela menuju dunia yang memikatnya, penuh dengan warna-warna yang berani dan kehidupan yang tak terbayangkan. Begitu matanya memandang lukisan, ia merasakan tarikan magis yang tiba-tiba menghisapnya ke dalamnya.

Tubuhnya merasakan sensasi aneh seperti sedang melayang, sementara lukisan-lukisan yang dulu hanya diam di dinding sekarang berputar-putar di sekelilingnya seperti dalam tarian ajaib. Hati Aria berdegup kencang, tercampur antara kegembiraan dan kecemasan.

Bab 3. Menemukan "Sumber Warna"

Ketika Aria menginjakkan kaki di tanah lukisan, ia dihadapkan pada pemandangan yang tak terbayangkan. Dia berada di tengah taman yang penuh dengan bunga-bunga berwarna-warni yang mengeluarkan aroma manis. Dan di tengah-tengahnya, ada seorang pria tua yang senyumnya lembut seperti matahari sore.

"Selamat datang, Aria," sapanya, suaranya seperti melodi yang menenangkan. "Aku adalah Elrian, penjaga 'Sumber Warna' dan kamu adalah yang terpilih untuk menghidupkan kembali keajaiban yang hilang."

Mata Aria terbuka lebar, terpana oleh keajaiban di sekitarnya. Dia merasa seperti tengah berada di dalam lukisan impian, tetapi saat yang sama, rasa ragu dan keterkejutannya tak bisa diabaikan. "Tapi bagaimana caranya?" tanyanya dengan gugup, suaranya hampir pecah karena emosi.

Elrian tersenyum. "Kita harus mengembalikan warna-warna ini ke dunia nyata. Tapi untuk itu, kamu harus mengumpulkan tiga objek magis dari tiga daerah berbeda dalam lukisan ini." Suaranya seperti hembusan angin yang lembut, meredakan kecemasan Aria sedikit demi sedikit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline