Lihat ke Halaman Asli

Melangkah Menuju Lembaran Baru: Memahami, Mengatasi, dan Menyembuhkan Trauma

Diperbarui: 1 Februari 2024   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://health.kompas.com/read/2022/04/16/100000868/yang-harus-dilakukan-saat-orang-terdekat-mengalami-trauma

Mental, istilah yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pikiran, emosi, dan fungsi kognitif pada individu manusia. Lalu apa itu kesehatan mental? Seperti definisi yang sudah tercatat diatas, kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis manusia yang memiliki dampak sangat besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. 

Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali isu dan kasus kesehatan mental atau lebih dikenal dengan bahasa gaulnya “Mental Health Issue”. Berdasarkan Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri pertahun sebanyak 1.800 orang atau setiap hari ada 5 orang yang melakukan bunuh diri, serta 47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak remaja dan produktif. Permasalahan ini tentu saja menjadi masalah yang sangat penting karena 20% dari 250 juta jiwa berpotensi memiliki gangguan kesehatan mental. Salah satu dari beberapa permasalahan mental tersebut adalah trauma. 

Dikutip  dari American Psychological Association, trauma adalah sebuah respons yang muncul dari peristiwa yang buruk. Peristiwa buruk yang dimaksud adalah sesuatu yang dapat membuat ingatan buruk yang dapat melekat dalam otak sampai beberapa tahun kedepan. Trauma juga dapat muncul dalam setiap orang, tidak memandang umur maupun jenis kelamin tetapi anak-anak lebih mungkin mengalami trauma saat besar. 

Trauma juga dibagi menjadi 3 jenis yaitu trauma akut, kronis, dan kompleks. Trauma akut timbul dari peristiwa besar yang terjadi sekali seperti kecelakaan atau bencana. Trauma kronis timbul peristiwa yang terjadi terus menerus seperti bullying atau KDRT. Yang terakhir, trauma kompleks disebabkan beberapa kejadian traumatis. Secara keseluruhan, respons pertama akibat kejadian adalah perasaan terkejut dan menyangkal apabila kejadian itu memang terjadi.

Dampak dari Trauma 

Sebagai sebuah bagian dari masyarakat, kita harus belajar untuk mengetahui bahwa trauma tidak sepatutnya untuk dipendam. Melainkan, trauma adalah sesuatu hal yang tidak boleh diremehkan karena bagi orang yang memiliki trauma, akan menjadi sebuah hal yang menyakiti laju kehidupan sehari-hari dalam jangka panjang. Salah satu dampak dari trauma yang tidak cepat ditangani adalah sebuah gangguan bernama PTSD (Post-traumatic stress disorder) dimana seseorang merasa stres atau kecemasan setelah mengalami peristiwa traumatis. Pada umumnya, orang yang menderita PTSD mudah mengingat peristiwa diluar keinginan. Selanjutnya, pikiran-pikiran ini membuat penderita selalu memiliki perasaan yang negatif saat berhadapan dengan tempat, aktivitas, atau benda yang terkait dari asal masalah. Jika setiap kali seseorang merasa bahwa dirinya berada di situasi yang tidak aman, emosi penderita akan susah dikendali sehingga sulit tidur atau konsentrasi.

Selain itu, trauma juga merupakan salah satu penyebab yang paling memungkinkan menyebabkan depresi. Saat seseorang mengalami depresi, ia merasa rasa khawatir yang berlebihan dan emosi yang tidak stabil. Akibat selalu memikirkan hal yang negatif, muncul perasaan putus asa karena tidak ada hal yang baik. Depresi akan membuat seseorang tidak memiliki selera makan, tidak bertenaga, pusing, dan merasa tidak diterima tanpa penyebab jelas.

Pemulihan

Penanganan gangguan kesehatan mental lebih disarankan untuk langsung didiagnosis oleh dokter dan self-diagnosis sangat tidak disarankan. Dokter dapat mengidentifikasi pemicu trauma dan menentukan pengobatan terbaik dan paling tepat baik melalui obat-obatan tertentu atau terapi. 

Tergantung pada tipe-tipe trauma, di bawah ini merupakan poin-poin yang sekiranya dapat membantu apabila memiliki masalah trauma ringan seperti 

  1. Kembali pada rutinitas dan mencintai diri sendiri seperti mengkonsumsi makan sehat, tidur yang cukup. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline