JAKARTA(17/9) -- Kejadian mamalia laut terdampar di Indonesia masih sering terjadi. Beberapa hari yang lalu Tim Quick Respon BPSPL Makasar mendapat laporan telah terjadi penemuan mamalia laut yang terdampar dengan kondisi masih hidup di Desa Gulung Tulu, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (14/9/2021).
Berdasarkan hasil pemantauan lokasi oleh Tim Quick Respon BPSPL Makasar Bersama tim PSKD Sulbar, BKSDA Sulbar serta Sat Pol Air Polres Polman pada selasa (14/9/2021) , Mamalia laut (Dugong) yang ditemukan terdampar merupakan anakan Dugong yang masih terlihat aktif dengan ditemukan beberapa bekas luka pada bagian punggung dan abdomen anakan Dugong tersebut.
Anakan Dugong yang terdampar memiliki panjang yang diperkirakan mencapai 1 meter dengan kondisi masih membutuhkan asi induknya. Setelah melakukan identifikasi dan informasi dari warga setempat, kemunculan anakan dugong terjadi sekirar 2 minggu sebelumnya, dimana warga melakukan tindakan dengan melepasliarkan anakan dugong tersebut, tetapi di hari berikutnya ditemukan Kembali anakan dugong yang terdampar dipantai yang sama.
Menurut keteranga warga setempat, informasi keberdadaan induk dugong diduga mati, namun bangkai induk dugong masih belum ditemukan, sehingga masih perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut. Tim Quick Respon BPSPL Makasar beserta pihak-pihak yang terlibat melakukan koordinasi untuk melakukan pemeriksaan Kesehatan kepada bayi dugong, lalu pihak BPSPL menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi interaksi secara langsung terhadap bayi dugong tersebut.
Pada rabu (15/9/2021) Tim Quick Respon BPSPL Bersama dengan tim UPTD Puskeswan Kab.Polman melakukan penangan medis dengan memberikan susu non laktosa dan penyuntikan antibiotic serta vitamin pada bagian punggung. Selain itu dilakukan pengambilan data morfometrik dengan hasil panjang badan dugong 90 cm serta lingkar badan 80 cm.
Hasil koordinasi Tim Quick Respon BPSPL Makasar dengan Direktorat KKHL KKP (Ibu Pinkan) dan WWF (ibu Dwi Suprapti), maka dilakukannya tindakan yaitu bayi dugong di evakuasi ke lokasi pantai Mampie Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polman. Hal ini dikarenakan kondisi wilayah tempat dugong terdampar dekat dengan permukiman warga sehingga dapat meningkatkan resiko kematian anakan dugong yang terdampar.
Sementara bayi dugong yang terdampar di asuh oleh bapak Muhammad Yusri, beliau merupakan anggota komunitas Sabahat Penyu. Pada kamis (16/9/2021) tim dengan beberapa peralatan menuju lokasi bayi dugong untuk dilakukannya evakuasi melalui jalur darat dengan menggunakan mobil bak terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H