Lihat ke Halaman Asli

Waru

Diperbarui: 19 Februari 2019   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Saya adalah salah satu mahasiswa semester VI di Universitas Widyagama Malang yang baru saja selesai KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) atau yang lebih dikenal KKN, yang berlokasi KPM di Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, pada Minggu, 10 Februari 2019, kemarin. Ada dua kelompok yang ditempatkan di desa ini, kami kelompok 2 berlokasi di Dusun Ubalan, dan kebetulan ada salah satu wisata yang baru saja dibangun kurang-lebih enam bulan yang lalu. Saat kami berada disana.

Wisata Alam dan Religius Umbulrejo atau yang disingkat WARU ini dikelolah oleh Pemerintah Desa Maguan.

Ceritanya, sebulan program kami disana, saya dan beberapa teman kelompok (Bang Monte, Mas Rizki, Ilham, Opik dkk), kita lebih sering menghabiskan waktu di WARU. Bukan hanya karena wisatanya, atau menjalankan program untuk pengembangan wisata, tapi juga karena ada warung kopi yang menyediakan  wifi. ehehe

WARU memang membius mata dan menjanjikan kenyamanan. Deretan pepohonan dan rimbun hijau dedaunan, sumber air yang alami, udara yang segar masih tetap terjaga. Pantas lah, bukan hanya kami, tapi siapa saja yang berkunjung kesana, pasti betah dan ingin lama lama di sana.

Di WARU, ada nilai religius yang masih tetap terjaga kereligiusannya. Ada tempat sakral -- dimana untuk warga dan pengunjung bermunajat.

dokpri

Keharmonian yang terlihat disini, meski ada niali-nilai budaya dan religius, bersamaan -- berbarengan dengan ramainya pengunjung (saat holiday), nilai budaya dan religiusnya tetap terjaga.

Ada spot foto, dan bergantungan bunga-bunga yang tersusun menghiasi sekitar. Mempesona.

Jika berkunjung dari Malang kota, pengunjung akan menghabiskan 40-50 menit perjalanan, menggunakan kendaraan pribadi, tempat parkirannya luas dan ramahnya petugas yang berjaga. Hanya Rp. 2.000-an untuk membayar parkiran dan itu sudah termasuk tarif untuk masuk ke lokasi wisatanya.

Ada tempat pemandian (kolam renang berkeramik) khusus untuk anak-anak, sedangkan untuk kalangan umum masih alami. Tak kalah penting, di WARU, ada taman baca sederhana untuk pengunjung bisa memilih satu-dua bacaan sambil menikmati minuman dan makanan yang bisa dipesan langsung di jejeran warung-warung di lokasi.

dokpri

dokpri

dokpri

Lemari buku (taman baca)

Nah, rekomendasi dari saya (terlebih khusus bagi yang ingin mencari ketenangan), berkunjunglah ke WARU. 

Mari kita ke WARU.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline