Lihat ke Halaman Asli

Politisi dan Kepedulian kepada Korban Banjir

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13899845531060270350

[caption id="attachment_316563" align="aligncenter" width="450" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption] Ditahun politik saat ini, para politisi berlomba-lomba menjadi yang terdepan untuk urusan kepedulian sosial. Mereka hendak menegaskan kepada rakyat bahwa merekalah manusia yang paling peduli saat ini, tanpa diundang pun mereka dengan senang hati akan mengunjungi rakyat dan tidak sekedar hanya berkuncung, lebih dari itu, mereka kerap mengeluarkan rupiah dalam jumlah yang tidak sedikit sebagai bentuk kedermawanan kalau tidak dibilang biar terlihat dermawan. Banjir merupakan bencana yang tidak diinginkan oleh siapapun, dan sudah tentu akan menyengsarakan para korbannya (masyarakat yang terkena banjir), baik disaat banjir melanda maupun pasca-banjir. Tidak jarang banjir juga kerap merenggut nyawa manusia dan tidak sedikit kerugian materil yang dialami akibat dari bencana tersebut. Namun disisi lain, banjir merupakan momen penting bagi para politisi untuk unjuk kepedulian. Tidak jarang posko-posko pengungsian didirikan dengan memamerkan simbol-simbol partai politik maupun politisi itu sendiri. Saya jadi bertanya, benarkah kepedulian para politisi maupun partai politik terhadap korban banjir murni sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan ataukah ada agenda lain dibalik kepedulian itu.?. Memamerkan simbol-simbol dan atau nama, baik sebagai pribadi maupun kelompok dalam urusan kemanusiaan sebenarnya sudah menjadi 'budaya' dikalangan masyarakat kita. Tidak sedikit juga kaum penderma yang ingin namanya diekspose secara luas terkait berapa banyak uang atau benda yang diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Dan bila hal itu dilakukan oleh para politisi maupun partai politik kiranya merupakan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dipertanyakan lagi, perihal ada agenda apa dibalik kepedulian tersebut. Namun setidaknya bagi saya, sungguh sangat tidak manusiawi bila ada yang sengaja mencari dan menikmati kepopuleran diatas penderitaan orang lain. Sebesar apapun bantuan yang sudah diberikan, namun tidak didasari dengan keikhlasan bukankah itu sesuatu yang sia-sia. Ingat, masyarakat sudah semakin cerdas untuk membedakan mana yang benar-benar tulus membantu dan mana yang membantu karna ada sesuatunya. Saya hanya khawatir, mereka yang hendak menegaskan diri sebagai yang paling peduli saat ini malah menjadi pecundang pada pemilu nanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline