Kedatangan Darwin Nunez diharapkan mampu mengobati luka fans Liverpool usai ditinggal Sadio Mane. Melihat performa apiknya bersama Benfica musim lalu, para Kopites pun berekspektasi tinggi pada striker berusia 23 tahun itu.
Namun seiring berjalannya waktu, ekspektasi mereka perlahan mulai runtuh. Nunez belum juga menampilkan penampilan memukau sejak berseragam The Reds. Ia malah kerap kali melakukan kesalahan-kesalahan konyol di depan gawang yang membuatnya jadi bahan candaan fans tim lain.
Belum satu musim di Anfield, posisi Nunez tampak mulai tergeser dari 11 nama utama. Bahkan sejak Cody Gakpo bergabung pada bursa transfer musim dingin ini, penyerang berkebangsaan Uruguay itu lebih sering memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Satu-satunya hal positif dari Nunez yang bisa dikedepankan adalah statistik mentereng. Squawka dalam laporannya mencatat bahwa sang striker memiliki rata-rata 5,84 shot per 90 menit di Liga Inggris. 2,7 diantaranya merupakan shot on target dan jadi yang terbanyak di antara pemain lain.
Ia juga penjadi pemain dengan non penalty xG tertinggi (0,76) per 90 menit di Liga Inggris. Artinya, Nunez memiliki posisi yang bagus untuk menciptakan gol tapi gagal dimaksimalkan, atau kasarnya dia ini suka buang-buang peluang. Terbukti dari statistiknya sebagai pemain kedua di Liga Inggris yang banyak menyia-nyiakan kesempatan mencetak gol per 90 menit (15).
Pada akhirnya semua statistik memukau sang bomber tak akan berguna jika tidak ada gol yang diciptakan. Hingga saat ini Nunez baru mencetak 5 gol dari 14 penampilannya bersama Liverpool.Ia bahkan masih kalah dari Roberto Firmino (7) yang belakangan diterpa cedera.
Tapi di sisi lain, statistik mentereng Nunez secara tidak langsung menandakan potensi yang dimiliki sang pemain. Jika dibandingkan dengan awal-awal bergabung, kini permainannya terbilang mulai membaik, tapi belum memuaskan.
Fans Liverpool harus bisa lebih sabar untuk melihat puncak permainannya di Anfield. Biarkan tahun ini menjadi waktu Nunez beradaptasi. Musim depan baru akan jadi pembuktian sesungguhnya, layak kah dia menjadi tumpuan utama? We'll see.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H