Lihat ke Halaman Asli

Tidak Mau Diam terhadap Maraknya Berita Hoaks Kesehatan

Diperbarui: 16 September 2018   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://news.rice.edu

Kemajuan teknologi, membuat kita semua semakin mudah dalam melakukan akses informasi. Serta, banyaknya media sosial dan aplikasi chatting, mempermudah seseorang untuk menyebarkan informasi. Ironisnya, berita kesehatan yang tidak benar dan cenderung membahayakan juga marak di internet dan disebarkan melalui aplikasi chatting sebagai pesan berantai.Bahkan beberapa berita menunjukkan bahwa, berita HOAX itu sampai memakan korban jiwa. Mungkin Sobat pembaca pun, sering mendapatkan pesan kesehatan berantai dari aplikasi chatting ataupun bahkan video-video yang menunjukkan penanganan pertama suatu kondisi. Disaat itu, mungkin Sobat menjadi bingung, "Apa benar ya berita ini? tapi yang mengirimkannya teman sendiri"

Atas dasar itulah, saya dan teman-teman membentuk DocVisor, yaitu sekumpulan dokter yang merasa miris dengan banyaknya pemberitaan HOAX yang beredar di masyarakat, khususnya Berita Kesehatan. 

Berbagai berita kesehatan yang disebarkan lewat via Media Sosial tersebut, justru terkadang dapat membahayakan kesehatan kita. Sebagai salah satu contoh: Pernahkah Sobat sekalian mendapatkan pesan tentang "melakukan tusukan-tusukan pada jari apabila ada gejala Stroke?" hal ini dilakukan untuk membuang "darah Kotor" ataupun memperlancar aliran darah.

Hal ini tentu TIDAK BENAR dan termasuk HOAX KESEHATAN YANG BERBAHAYA
Karena:
1. STROKE membutuhkan penanganan yang cepat. Bahkan ada istilah "TIME IS BRAIN" yang berarti semakin lama kita memberikan penanganan dari saat munculnya gejala stroke yang pertama, maka semakin banyak kerusakan sel-sel otak yang berjalan dan dapat bersifat permanen. Dengan berita ini, Masyarakat dapat mencoba untuk menusuk jari dahulu di rumah, kemudian baru akan berangkat ke fasilitas kesehatan. Sehingga kehilangan waktu yang berharga untuk penanganan darurat stroke di Rumah Sakit.

2. Khusus untuk Stroke akibat sumbatan pembuluh darah (STROKE ISKEMIK) saat ini sudah ada obat untuk memecah sumbatan tersebut (TROMBOLITIK) yang HANYA dapat diberikan APABILA gejala STROKE muncul masih dalam waktu 3-4,5 jam saja (Tentu ada syarat-syarat kesehatan tertentu sebelum pemberian obat ini). Dengan pemberian Trombolitik ini maka akan terjadi penurunan gejala akibat STROKE yang signifikan.

3. Jarum yang digunakan untuk menusuk jari belum tentu steril. Justru malah menambah kemungkinan infeksi dan mungkin tetanus.

Jadi, sebagai Netizen yang baik. Baiknya kita ikut memerangi HOAX Kesehatan ini dengan
1. Tidak menyebarkan HOAX Kesehatan
2. Mencari sumber berita kesehatan yang terpercaya. 

Dengan tujuan itulah, kami membentuk DocVisor. Bukan untuk menggantikan peran Konsultasi Dokter, karena menurut kami untuk sampai ke DIAGNOSIS dan PEMBERIAN Terapi, tetap perlu dilakukan Wawancara kedokteran dan Pemeriksaan Fisik yang lengkap dahulu oleh dokter. Agar tidak salah 

Logo Docvisor

Tapi DocVisor menjadi rasa tanggung jawab kami sebagai tenaga kesehatan untuk membagikan info kesehatan akurat bagi masyarakat luas. Serta bentuk keprihatinan kami dalam Maraknya Berita HOAX Kesehatan yang tersebar di Masyarakat Indonesia. Ayo bersama kita perangi HOAX KESEHATAN! Bijaklah dalam membaca dan membagikan berita kesehatan!

Mohon dukungannya sobat sekalian.
Instagram: @docvisor
Twitter: Docvisor_ID
Facebook: DocVisor ID
YOUTUBE: Docvisor (https://www.youtube.com/channel/UCUfB-GnBGr986sMUfSVykAg)

Terima Kasih Sobat,
#antihoax#tetapsehat#docvisor


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline