Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Episode 112: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

Diperbarui: 25 Agustus 2023   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Ocean dan Sky kini saling berhadap-hadapan. Tak ada yang ingin saling mengalah satu kepada yang lainnya. Mereka berdua sama-sama memiliki peluang yang kuat dan sebanding. Mereka masih mengatur jarak dan sama-sama mencari kesempatan untuk menyerang. Pula siap-siap untuk bertahan.

Sky yang telah tersingkir hanya bisa mengeluh dalam hati. Merasa putus asa dan tak berdaya. Bagaimanapun, ia tentu lebih membela Ocean sang kakak, daripada Earth yang ia tak kenal. Apalagi setelah hal-hal buruk yang ia lakukan sebelumnya, tak ingin rasanya Sky serta-merta menganggap pemuda itu sebagai teman, apalagi saudara.

Emily hanya bisa menangis, walau air matanya bercampur dengan hujan yang masih turun dengan deras, sesekali diselingi guruh dan guntur yang berkilat-kilat. Ia sangat ingin bergerak pelan-pelan menuju tebing, menjatuhkan dirinya sendiri ke bawah sana, agar semua pertarungan ini berakhir dan tak ada yang akan bisa mencintainya dan memilikinya...

Keinginan untuk mati tiba-tiba memesonanya lebih dari apapun, lebih dari siapapun.

'Memikirkan dicintai dan diinginkan lebih dari satu pria membuatku malu sekaligus merasa begitu bersalah. Kukira aku beruntung terdampar di pulau surga terpencil di ujung dunia ini, ternyata kehadiranku hanya membawa kekacauan bagai neraka bagi keluarga yang menyimpan amarah dan dendam di balik segala kemegahan mereka.

Mungkin sebaiknya aku yang pergi lagi dari sini, dan kuharap Tuhan berbaik hati, takkan memberikanku kematian yang lama dan menyakitkan.
Terjatuh ke atas batu-batu karang tajam di bawah sana mungkin akan langsung membunuhku. Ya, kurasa aku yang harus berkorban, agar tak ada yang akan menjadi korban Dangerous Attraction.'

Tekad Emily semakin bulat. Ia perlahan sekali bergeser ke ujung tebing, tirai hujan juga seakan menghalanginya. Semua mata terpacak pada pertarungan pedang sengit antara Ocean dan Earth yang masih penuh stamina dan tak ada yang melemah hingga saat ini.

Kecuali seseorang di sesemakan sana yang melihat apa yang Emily coba lakukan!

'Tadinya aku sangat ingin gadis itu mati juga karena wanita selalu menjadi sumber masalah di dunia ini, seperti Hannah dan juga Emily itu! Tapi kini aku sadar, bila Emily sampai tewas, maka ketiga anak-anakku juga akan saling menyalahkan diri dan juga saling membunuh pada akhirnya!

Emily, kau tak boleh mati! Biar aku saja yang mati! Seperti 23 tahun lalu dimana Hannah mengharapkanku untuk mati pelan-pelan karena terkurung dan kelaparan dalam gelap gulita.'

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline