(Point-of-view Zeus Vagano:)
'Suara-suara asing nan gemerisik tetiba membangunkanku, menyapa kedua telingaku yang super peka. Hari ini kusadari, lagi-lagi aku kini tak sendiri lagi di lorong-lorong kelam mengerikan ini. 23 tahun lamanya berada di tempat yang nyaris tanpa cahaya menjadikanku sangat peka terhadap segala macam perubahan yang terjadi. Dua sosok lain hadir di sini, walau belum berpapasan denganku. Yang satu membawa sumber cahaya terang, mungkinkah Ocean atau Sky lagi turun kemari mencoba mengetahui siapa yang sudah mengacak-acak dapur puri? Atau ada seseorang lain lagi?
Dan yang satu lagi berbunyi 'srek, srek, srek...' melangkah terseret-seret. Kuduga ia belum lama ini terluka, atupun mungkin memang sengaja dijebloskan ke sini setelah mengalami kecelakaan. Kira-kira siapa?
Aku tak gegabah menyerbu ke arah mereka, karena aku sadar, aku bukan monster yang kuat atau sesosok makhluk super anti peluru. Senjata api atau tajam akan dengan sangat mudah membunuhku, seperti halnya kemarin saat sebutir timah panas menghujam tubuhku, beruntungnya aku tak terkena di bagian vital. Luka seperti ini sudah sering kualami di bawah sini; gigitan ular berbisa yang kadang masih muncul hingga sekarang, sengatan kalajengking, serangan kelabang dan apa saja. Dan mereka biasanya kalah olehku dan berakhir tragis sebagai pangan santapanku.
Dua sosok itu sekarang terdengar semakin mendekat. Mereka akan segera bertemu! Aku tak ingin muncul dahulu. Hanya akan bersembunyi dalam kegelapan dan mendengarkan apa yang akan terjadi.
Sosok yang bercahaya itu segera akan bertemu dengan sosok yang berjalan terseret-seret di perempatan lorong jauh di depanku.
Dan salah satu dari mereka tampaknya sadar dan mengenal yang lain dengan cepat.
Tentu saja yang membawa lampu terang itu yang lebih cepat mendekat dan berhasil melihat duluan sosok yang terseok-seok, sementara sang sosok kedua sejenak menutupkan kedua lengan di hadapan matanya, kesilauan karena begitu terangnya cahaya itu.
"Kau.." suara wanita itu terperangah, "Ha, ha, ha, Hannah?"
Aku mengenali suaranya sebagai Lilian. Si Dokter yang menangani persalinan Florence. Ia ternyata masih hidup!