Ocean nanar menatap dalam cahaya yang semakin gelap bersama turunnya malam dan memastikan apa yang ia lihat bukan ilusi.
Tak ada siapa-siapa dalam peti kayu yang mulai hancur itu.
Hanya lapisan kain satin tua saja dan tak ada satu benda atau kerangka manusiapun, apalagi tengkorak Zeus Vagano.
"Apa di sini bukan makamnya? Atau jangan-jangan... ayahku belum mati?"
Ocean segera keluar dari galian tanah merah yang ia buat dan buru-buru menaiki kudanya. "Astaga. Siapa yang bisa aku tanyai tentang semua ini? Hanya Hannah dan Lilian yang hidup pada masa itu! Mereka pasti mengetahui sesuatu!"
Pemuda itu bergegas memacu Silver Sea kembali ke puri bersama malam yang semakin gelap..
Sementara Emily dan Sky telah kembali ke puri dan bersih-bersih, masih merasa begitu takut dan gemetaran serta tak tahu harus berbuat apa setelah mendengar jeritan tadi.
"Ada apa di bawah sana? Syukurlah kita bisa kembali dengan selamat!" ungkap Emily saat ia dan Sky bersama-sama makan di dapur yang sepi mencekam.
Mulai hari itu tak ada lagi Hannah yang 'entah ada di mana' jadi mereka terpaksa memasak sendiri dan buru-buru makan tanpa perduli pada rasa hidangan dadakan yang diolah asal saja. Syukurlah Sky ternyata bisa masak sedikit karena dulu pernah kuliah mandiri di kota. Emily membantunya tanpa banyak komentar.
"Kurasa kita harus segera melakukan sesuatu, tapi apa? Ocean saja belum kembali."