"Halo, ada siapa di sana?"
Mengumpulkan segenap keberanian, Maharani membuka perlahan daun pintu tempat yang dituju sosok misterius dari dalam tanah. Ia tahu tindakannya ini sangat riskan, apalagi ia tak membawa apa-apa yang bisa digunakan sebagai senjata. Namun ia tak mungkin mundur lagi, semuanya terlanjur terjadi.
Tak ada jawaban. Wanita muda penasaran itu terus menelusuri jejak, walau tempat itu sangat gelap, masih ada cahaya matahari masuk dari deretan jendela tinggi kecil-kecil di dekat plafon.
Astaga! Itu... Nona Maharani Cempaka, istri Orion Brighton! sosok misterius di kolong sebuah mobil terperanjat, Barangkali ini memang sudah jalan dan takdir Tuhan, mengantarkan dia untuk menemuiku! Tetapi, aku... sosok itu senang sekali sekaligus ragu, Jika ia menemuiku dalam keadaan seperti ini, tidakkah aku akan membuatnya repot sekaligus khawatir? Lalu aku akan ketahuan oleh semua penghuni kompleks Delucas, dan hanya akan membuat kegaduhan... Apa yang harus kulakukan?
Ia memutuskan untuk berdiam diri saja. Sesuatu yang ia bawa sebenarnya sangat ingin ia sampaikan kepada wanita itu. Tetapi lagi-lagi ia dilanda perasaan gentar nan amat sangat.
Sementara Rani sebetulnya tak kalah ketakutan. Ia curiga bila sosok berlumur tanah itu kemungkinan besar 'bukan orang baik-baik', bisa saja zombie Octagon! Tetapi jika sampai bisa bersembunyi? Mungkin belum berubah atau bereanimasi, barangkali hanya terluka! Meyakinkan diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja, Rani memanggil untuk terakhir kali, "Siapapun Anda, aku janji, takkan menyakitimu!"
Akhirnya sesuatu atau seseorang dari antara kendaraan-kendaraaan terparkir muncul juga, namun tetap menjaga jarak sambil memberi peringatan, "Aku di sini! Tetapi jangan mendekat dan jangan sakiti aku!"
Rani terkesiap, Ternyata dugaanku betul! Dia pasti penyelundup dari kamp Edward Bennet! Astaga, nada seorang pria setengah baya, suara yang sepertinya tak asing bagiku!
"Berjanjilah Anda takkan mendekat, ada yang ingin kusampaikan kepada Tuan Muda Orion Brighton lalu aku akan pergi dari sini. Anda ambil benda ini lalu segera pergi jauh-jauh dari sini! Berjanjilah kepadaku!"
"Mengapa, Tuan? Anda dalam kesulitan? Izinkanlah aku menolongmu!" Rani merasa begitu takut sekaligus iba setelah tahu sosok itu mengenal Orion!
"Tidak, Ma'am! Aku tak dapat tertolong lagi, tubuhku sejak semalam sudah terinfeksi! Kumohon, terimalah dan segera keluar dari sini! Atau..." sosok itu mengeluarkan ancamannya, "aku takkan segan-segan menularimu!"
"Hah? Ba-ba-baiklah jika begitu!" Rani mundur beberapa langkah, "Aku berjanji akan menyampaikan pesan Anda kepada Orion tanpa mengusik Anda!"
Sosok itu mengeluarkan sesuatu terbungkus plastik dari sakunya. Dari tempatnya berada, dilemparkannya benda itu ke arah Rani sejauh yang ia bisa.