Astaga! Tempat ini ternyata juga tak aman! sosok misterius itu terburu-buru bersembunyi di balik bayang-bayang beberapa mobil terparkir. Dari kolong kendaraan-kendaraan dilihatnya seberkas cahaya matahari memancar masuk. Ruangan besar itu sejenak terang benderang, lalu pintu-pintu ditutup dan kembali gelap.
Dalam kesakitannya, sosok misterius itu berusaha mendengarkan dengan baik semua percakapan beberapa orang yang baru datang.
"Akhirnya kita tiba kembali di rumah dengan selamat, Papa Orion, Nona Rani! Terima kasih!"
"Sama-sama, Leon, Grace!" ucap Orion lega dan gembira.
Hah, Orion Brighton? Dia ada di sini! sosok misterius terkesiap.
"Sekarang bagaimana aku bisa menumpang di sini tanpa sepengetahuan Rose bahwa kalian yang menjemputku?" suara Lady Magdalene Brighton ikut memecah kesunyian.
"Kurasa kau harus mengarang sesuatu, Orion. Jadi Lady Mag tidak muncul tiba-tiba dalam kompleks dan mengejutkannya!" usul Rani.
"Ya, kira-kira, apa yang dapat kita lakukan?" Orion berpikir sejenak.
"Bagaimanapun Lady Magdalene harus lewat pintu depan, jika tidak, kemunculannya secara tiba-tiba akan dipertanyakan!" Rani kembali memberi opini.
"Hmm, baiklah, kita bermain drama saja. Namun akan sedikit riskan," Orion berpaling kepada ibunya, "Mama harus sedikit berputar kompleks ini seolah-olah baru datang dan hendak masuk kemari, nanti aku akan menjemputmu di depan gerbang utama."