Malam turun semakin larut. Semua kegiatan check-in para tamu bawaan Edward Bennet masih berlangsung, terpusat di lahan kosong kompleks Delucas. Lady Rosemary masih memantau semuanya dari kejauhan. Perutnya terasa semakin lapar, namun kekerasan hati masih menghalanginya untuk berangkat ke ruang makan main mansion mendahului dokter Kenneth.
Harus kupastikan mereka semua masuk ke dalam lalu kukurung baik-baik hingga tak ada orang yang bisa keluar atau masuk! Aku tak ingin ada satupun dari orang-orang ini berjumpa dengan orang kompleks, apalagi keluargaku dan Orion! Sial betul, padahal malam ini aku ingin menikmati makan malam bersamanya dan juga malam pertama yang tak pernah ada! rutuk sang wanita penguasa dalam hati.
"Maaf, Rose, sebelumnya kuberitahukan, setelah ini akan akan cukup lama berada di Lab Barn untuk memantau semua 'spesimen reanimasi' alias zombie baru yang kita dapatkan!" Kenneth di sisinya memecah lamunan.
"Oh, tentu saja tak apa-apa, itu urusan pekerjaanmu! Urusan pentingku saat ini hanya si pendeta ini! Aku ingin mereka semua tiba dengan 'selamat' berada di dalam hingga aku bisa merasa tenang dan menikmati sisa hari hingga pagi dengan tenang bersama Orion..."
Kenneth mendeham, lalu memberi saran yang sudah lama ia ingin utarakan, "Sepertinya jika ada sang pendeta yang menikahkan kalian di sini, kalian bisa berkonsultasi kepada Rev. Edward Bennet bagaimana cara memulai pernikahan yang baik. Kalian belum lama kenal, bukan? Mungkin jarak usia yang cukup jauh menjadi penghalang bagi Orion untuk mencintaimu secara tulus. Kau juga hanya mengenalnya selama beberapa hari sebelum memutuskan akan menikahinya. Ada baiknya kalian berusaha..."
"Benar juga. Sayangnya, itu hal yang sangat tak mungkin!" Rose tertawa gelisah, lalu segera terdiam karena sadar Kenneth juga tak boleh dijadikan tempat curahan hati.
Kenneth semakin hari semakin bertambah curiga. Hubungan tak mesra antara Edward Bennet dan Rose ini sungguh amat ganjil. Namun hal itu belum terlalu mengganggunya. Ia masih berusaha keras untuk fokus pada semua eksperimen menarik yang menunggu di depan mata; zombie Russell, 'rekan-rekan sependeritaannya' dan tentu saja usaha pribadi mendekati Maharani Cempaka, yang saat ini belum bisa ia lakukan!
Memikirkan Leon yang belakangan semakin menunjukkan gelagat tertentu juga membuat Kenneth kesal. Bocah itu mungkin juga suka kepada Maharani.
Ah, untuk sementara biarkanlah. Kupastikan Rani takkan jatuh ke tangan siapa-siapa. Akulah yang akhirnya akan berhasil memikat hatinya!
***