Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Menulis, Bebas nan Terbatas!

Diperbarui: 1 Maret 2023   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Reedsy

Menulis sebenarnya tak perlu dibatasi seperti dalam sangkar atau kotak kaca, pada dasarnya selalu bebas dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Topiknya bisa tentang apa saja.

Namun tak seperti bicara lisan, menulis memiliki beban ekstra yang mungkin masih tidak disadari oleh kebanyakan kita, apalagi jika kita sudah menjadi penulis yang dianggap pro atau veteran.

Apa itu?

1. Menulis adalah meninggalkan sebentuk jejak aksara baik fisik maupun digital. Menulis adalah menorehkan sebuah karya, sesederhana apapun itu.

Apa yang kita tuliskan ibarat jejak kaki atau rekam langkah. Tidak akan mudah terhapus walau di atas pasir dan kelak tertiup angin. Waktu dan buku kehidupan telah merekamnya. 

2. Menulis adalah cara berkomunikasi yang sangat mudah, namun sama seperti bicara, tak semua orang mampu melakukan dengan baik. Apabila kau ingin menulismu bertambah baik, sering-seringlah membaca dan menulis.

Mengapa harus membaca? Banyak 'guru-guru' atau 'mastah-mastah kepenulisan tidak menganjurkan untuk membaca. Padahal sama dengan belajar memasak, koki harus tahu rasa bumbu dan bahan masakan terlebih dahulu sebelum terjun ke dapur. Alias apa? Makan! Aneh jika ingin memasak enak tapi tidak suka makan. Sama halnya dengan atlet renang yang mengaku suka berenang, cinta renang, perenang hebat, langganan juara, tapi tidak menyukai air dan tidak mau belajar kedalaman dan arus air. Jadi, penulis harus tetap mau belajar memperbaiki dan mengasah diri. Jangan mau-maunya sendiri tanpa lihat kanan kiri!

Melalui buku-buku bacaan dan tulisan penulis lain yang bermutu, kita mendapat banyak masukan dan edukasi. Bukan untuk diplagiasi melainkan untuk meningkatkan 'gizi'.

3. Menulis bukan asal laku, asal ikut selera pasar, dan asal main imajinasi. Imajinasi yang keterlaluan sama dengan halusinasi. Apa itu halusinasi? Bukan hanya sekadar candaan bahwa halusinasi adalah membayangkan artis favorit dan sebagainya. Halusinasi juga adalah efek samping dari apapun yang membuat kecanduan.

Cerdaskan diri kita dan diri orang lain yang membaca tulisan kita dengan tulisan dan bacaan yang mendidik!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline