(Bagian 4)
Seisi kelas menunggu dalam hening. Akhirnya Vincent bersuara setelah habis-habisan melawan grogi bin nervous.
"I-i-iya. Akulah salah satu pengetik surat itu."
Seisi kelas heboh. Namun mereka tak berani berkomentar macam-macam. Brandon yang adalah seleb kelas segera buka suara, "Nah, ketahuan sekarang, kalian semua udah puas, 'kan? Sekarang tinggal Jenny aja milih mana yang dia suka. Jennifer pasti tau siapa yang terbaik untuk dirinya."
"Uh, aku..." Jenny masih setengah bingung dianggap seperti piala dadakan, "maksudmu, Don, Vin, kalian berdua sama-sama suka aku?"
"Iya. Tinggal kamunya. Seminggu dari sekarang 'kan ada persami terakhir sebelum beberapa bulan lagi ujian kelulusan. Kamu beritahu aja di sana aku atau Vincent yang kamu mau jadiin. Yang kamu paling suka suratnya. Dan juga orangnya."
"Uh, haruskah?"
"Ya. Tapi ya, semua terserah kamu. Mau benaran atau enggak. Sebentar lagi kita semua akan lulus dan berpisah. Kamu salah pilih ya udah."
Belum lagi Jenny sempat balas bicara, tiba-tiba bel masuk pelajaran pertama berbunyi. Guru killer pertama masuk. Seisi kelas terpaksa balik ke meja kursi masing-masing.
***