Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 32)

Diperbarui: 20 Februari 2023   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi edit pribadi

"Curiga? Mengapa?" Rani hampir tersedak saat mendengar kata-kata Orion itu. Berusaha keras ikut memelankan suaranya, ia balik bertanya, "Bukankah kalian baru saja menjadi suami istri yang sah?"

"Secara ritual, ya. Secara sipil, belum. Rose tidak mau, ia beralasan tak ingin nasibnya kelak seperti dulu, ditinggalkan 'si pengkhianat' ayah kandung Leon dan Grace yang menggerogoti harta serta kepercayaannya, padahal mereka menikah secara sipil. Akan tetapi walau pernikahanku sudah dilaksanakan di hadapan saksi dan Tuhan tentunya, terus terang saja, aku mencium adanya konspirasi antara Rose dengan 'seseorang' di sini."

"Konspirasi? Seperti pandemi virus Hexa saja, yang selalu dikira hanya konspirasi para negarawan waktu itu! Dianggap bisnis, intrik dan permainan politik semata-mata! Di negeriku juga begitu, sangat banyak yang tak percaya, tak mau mengenakan masker dan tak mau menerima vaksin, hingga banyak nyawa melayang percuma! Padahal jelas-jelas penyakit itu ada dan nyata, bukan rekaan semata-mata!" Rani nyaris tertawa gelisah.

"Mungkin saja semacam itu, Rose bisa melakukan apa saja. Ia tak menikahiku secepat itu hanya karena 'jatuh cinta pada pandangan pertama' dan sebagainya. Karena itu aku harus segera menyelidikinya. I have to find it out by myself as soon as possible!" Orion bertekad.

Aneh sekali cara bicara, semangat baru, serta kegusarannya! Ini sama sekali tak seperti Orion yang biasanya! Jantung Rani berdebar-debar memikirkan semua yang ia baru dengar, Orion bisa saja hanya sekadar 'curhat' atau bicara hal yang tak sebenarnya terjadi, tetapi aku selalu merasa ia jujur!

Orion menambahkan, "Dan jika dugaanku ini terbukti benar, berarti aku bisa 'lepas' dari Rose. Karena ia 'bersalah', lalu aku bisa menikahimu!"

Eh? Rani nyaris menumpahkan teh hangat yang sedang ia sesap.

***

Kenneth Vanderfield si dokter muda beserta Lady Rosemary dari kejauhan masih memantau situasi pembagian bahan pangan di gerbang ganda utama Delucas yang hanya dibuka sebelah pintu. Di luar, antrean mengular para tetangga dan penduduk Chestertown yang entah datang dari mana tampak menunggu dengan gelisah. Sebuah meja kayu besar dijadikan barikade sekaligus tempat serah terima paket-paket bahan pangan.

Para petugas membagikan bingkisan kepada para pengantre, satu keluarga hanya berhak mendapatkan jatah sebuah kotak berisi bahan pangan dan susu untuk beberapa hari. Mereka didata dengan cermat agar tidak terjadi kecurangan. Walaupun beberapa orang tampak kurang sabar karena lama, antrean dan pembagian berlangsung dengan tertib.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline