Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 29)

Diperbarui: 17 Februari 2023   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi desain pribadi

"Anda... berani.... mengancamku?" Tenang, Lady Rosemary perlahan sekali membalikkan badan. Walau nyawanya berada dalam bahaya besar, ia yakin jika pria asing itu takkan berani menembaknya.

"Silakan saja, Tuan. Jika aku mati, kalian masih harus coba menerobos gerbang ini serta membunuh orang-orangku. Bila itu bisa terjadi, stok makanan yang berhasil kalian dapatkan di gudang juga belum seberapa. Paling-paling hanya cukup untuk beberapa minggu. Semua perbuatan kalian sedari tadi sudah terekam di CCTV 24 jam kami. Tak hanya sudah mencabut nyawa orang-orang lain, trespassing of private property itu jelas-jelas melawan hukum, kalian semua cepat atau lambat akan diamankan oleh pihak yang berwajib, masuk penjara. Jika wabah atau pandemi baru ini benar-benar jadi kenyataan, kalian akan mati kelaparan membusuk di balik jeruji besi sementara zombie-zombie itu berkeliaran di Chestertown!"

Menyadari jika kata-kata panjang lebar Lady Rose itu benar, pria yang mengancam di luar itu hanya bisa menggigil dalam kemarahan. Tetapi ia belum juga ingin menurunkan senjatanya. "Bagaimanapun, kami butuh makanan! Anda harus segera menjual atau berbagi apapun kepada kami! Tegakah Anda, seorang sosialita Chestertown, membiarkan kami kelaparan?"

Kali ini Orion gantian berbicara dengan nada yang jauh lebih ramah demi menyejukkan suasana, "Well, semuanya, harap tenang dulu. Mari kita lihat saja besok, Tuan-tuan! Hari ini sudah malam, kami sedang tutup. Jika kalian ingin, cobalah kembali pada saat kami buka! Mungkin jika stok masih cukup, kami tentu siap menyalurkan bantuan! Bagaimana?" 

Para pengunjung dadakan itu terheran-heran, pria muda 'baru' dalam keluarga Delucas ini berhasil membuat suasana tegang sedikit melonggar. "Baiklah, kami bersedia menunggu. Kami sebetulnya tak ingin ribut-ribut, hanya sangat cemas memikirkan keluarga kami dan semua yang bisa terjadi. Pandemi virus Hexa di masa lalu masih membuat kami trauma! Terima kasih banyak, Tuan Delucas! Kami pergi, tetapi akan segera kembali besok!"

"Alright. Good night, Gentlemen! See you all later."

Rombongan yang sempat bersitegang di luar gerbang itu akhirnya menurunkan senjata-senjata dan perlahan-lahan bubar, pergi dengan kendaraan masing-masing. Akhirnya semua penjaga gerbang dan keluarga Delucas bisa sedikit bernapas lega.

"Ternyata aku tak perlu sampai menggunakan magnumku ini dan memberi tembakan peringatan ke udara!" Lady Rosemary tersenyum, "Orion, kali ini kau bertindak bijaksana sebagai suami baruku, I like it, it's so wise of you! Tadi kupikir akan terjadi pertumpahan darah di sini!"

"Rose, seperti biasa, kata-katamu memang selalu tajam menyakitkan, kau perlu sedikit belajar lebih berempati kepada penduduk Chestertown!" Kenneth si dokter ikut berbicara, "Sekarang kita harus sama-sama berpikir panjang bagaimana cara untuk survive dari kemungkinan paling mengerikan yang menunggu di depan mata!"

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline