Sekarang apa yang harus kulakukan? Sejujurnya, aku akan sangat malu seandainya mereka sampai tahu bagaimana aku telah mengambil hati Orion. Aku bukan seorang perebut suami orang lain. Aku tak pernah memilih untuk jatuh hati kepadanya! Seandainya bisa kuputar balik waktu, barangkali dari awal akan kutolak saja interview di tempat nan jauh ini, memilih tempat lain di Everlondon. Jadi dengan demikian aku takkan perlu bertemu dengan Orion. Lalu semua ini takkan pernah terjadi.
Maharani sudah bergaun indah dan berias anggun ala gadis Everopa dengan busana yang sudah disediakan khusus setiap ada event spesial di kediaman Delucas. Akan tetapi ia merasa ragu, malu, dan minder. Setiap teringat pada tatapan tajam mata biru Lady Rosemary maupun pandangan mesra mata cokelat Orion dalam diam, ia bergidik. Rasanya seperti seorang pencuri tertangkap basah, pendosa yang patut dihukum seberat-beratnya.
Lady Rose tak boleh sampai tahu! Entah hingga kapan bisa kututupi semua. Aku tak bisa berdusta. Betapa bedanya pemuda itu dengan siapapun. Ia tak memiliki kekurangan! Hanya satu saja kelemahannya... terlambat untuk kumiliki!
"Good evening, Nona Cempaka. Are you there?"
Orion? Rani terkesiap, lamunannya buyar bersama dengan suara panggilan lelaki itu. Ia butuh waktu untuk sadar bahwa yang berada di luar sana bukan Orion. Bukan juga Leon atau Henry.
Uh, Kenneth si dokter? Mau apa dia kemari? Rani masih merasa curiga dengan pria yang belum lama direkrut Lady Rose itu, Haruskah aku datang menyambutnya atau aku diam saja?
Kenneth mengetuk pintu paviliun dan memanggil, "Nona Cantik, dinner is ready to be served very soon. Mari kita makan bersama di main mansion keluarga Delucas. Don't skip or come too late for the dinner, agar kita tetap sehat."
Uh, aku malas menyahut! Rani memutuskan untuk berdiam diri saja.
Pria itu menunggu, namun tak lama kemudian ia berkata, "Hmm, I guess she's not here. I have to get back and tell them. Mungkin Nona Cempaka sedang mandi jadi tak mendengar panggilanku!"
Rani mengembuskan napas lega. Ia sebenarnya tak ingin pergi ke acara makan malam itu walaupun perutnya terasa lapar.