Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 25)

Diperbarui: 14 Februari 2023   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dokumentasi pribadi

Bagaimanapun, aku tak mungkin menolak mentah-mentah atau mengecewakan Mama. Aku bukan putra durhaka. Mungkin jika aku menuruti keinginannya, beban pikiran sekaligus beban ekonomi keluarga kami akan jauh lebih berkurang. Tetap saja, ini semua...

Melihat kegalauan di wajah tampan sang putra tunggal, Lady Magdalene Brighton semula ingin membatalkan niatnya dan berkata, Wajar jika kau terkejut, Orionku Sayang. Kau tak setuju? It's okay, tak apa-apa jika kau tak mau atau menolak, ini semua pasti terlalu mendadak dan sangat berat bagimu! Maafkan aku dan lupakanlah semua, mari kita cari jalan keluar lain. Namun sebelum ia sempat buka suara, Orion sudah menyahut pelan, "Baiklah, Mama. Akan kucoba, jika itu memang takdirku. Siapa tahu aku memang betul-betul berjodoh dengan Lady Rosemary."

"Benarkah? Kau yakin? Maafkan aku, Orion. Andai saja kita punya pilihan lain."

"Kita lakukan saja, yang penting seluruh hutang keluarga Brighton kepada keluarga Delucas segera dianggap lunas. Demi almarhum papa, demi nama baik keluarga kita, dan demi Mama."

Demikian, keesokan harinya Orion segera diantarkan sebagai seorang calon mempelai pria ke kediaman Delucas. Ritual pemberkatan pernikahan 'dadakan' berlangsung singkat walau tetap khidmat dan elegan. Lady Rosemary dan Duke Orion Brighton, di mana atas permintaan Rose, turut menggunakan nama keluarganya, akhirnya resmi menjadi sepasang suami istri. Hanya disaksikan ibu dan sepasang remaja Leon dan Grace Delucas yang akan menjadi anak sambung baginya, Orion terpaksa bersanding dengan wanita setengah baya yang belum lama ia kenal.

Begitu keduanya selesai mengucap janji suci, Lady Rosemary tersenyum puas dan bahagia. Kehadiran seorang pendamping baru di sisinya membuat rasa percaya diri dan kebanggaannya naik drastis. Namun tak demikian halnya dengan Orion. Ia mencoba gembira, sayangnya ia tak bisa. Hati kecilnya menangis, menyesali keputusan yang bertentangan dengan nurani.

Astaga, apa yang baru kami perbuat? Wanita di sisiku ini masih seorang yang asing bagiku! Aku tak mungkin bisa hidup dengannya di sini sebagai tawanan cintanya seumur hidupku! Namun semua kini sudah terlambat...

Kembali ke masa kini. Pengantin wanitanya itu tampak semakin mesra menggoda. Orion masih terus memijat tubuhnya. Tak bisa ia hindari, terpaksa ia akui, kemolekan Rose masih sangat memikat mata setiap lelaki. Rose sudah sangat siap untuk bertempur dengan Orion.

Tetiba Orion berhenti menyentuh.

"Astaga, lihat jam dinding itu, waktu sudah hampir pukul tujuh malam! We have to be prepared for the dinner!" Orion berdiri dan mengenakan busananya kembali, "Dokter Kenneth dan anak-anak serta Nona Rani menunggu kita!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline