Seorang selebriti wanita muda Indonesia belum lama ini di media mengungkapkan keinginannya untuk kelak tidak memiliki keturunan. Beragam alasan dikemukakan. Salah satunya, tidak ingin menambah beban populasi dunia.
Namun belakangan ini selebriti cantik tersebut malah diketahui sudah memiliki kekasih. Entahlah apakah sang kekasih mengetahui dan mendukung maksud si seleb tersebut.
Tidak ingin memiliki keturunan atau anak sebenarnya bukanlah keputusan yang mudah untuk diambil. Bukan hanya karena masalah masa lalu atau inner child atau trauma batin broken home saja. Bukan hanya karena tidak ingin menambah beban populasi dunia saja.
Sangat banyak hal yang perlu dipertimbangkan masak-masak di masa kini agar tidak menyesal di kemudian hari. Berikut beberapa di antaranya.
1. Apakah pasangan Anda setuju dan sepenuhnya akan mendukung? Sebagian besar manusia pada dasarnya berkeinginan untuk melestarikan keturunan dengan jalan reproduksi. Tidak hanya demi nama baik atau melestarikan garis keturunan keluarga saja, melainkan juga demi kelangsungan hidup bersama di dunia ini. Dan perlu diingat jika mayoritas keluarga dan pasangan tentunya masih mendambakan ada yang bisa dititipkan harapan untuk membawa sejarah di masa yang akan datang. Pasangan kita mungkin sekali akan mendukung demi cinta kepada Anda, namun bisa saja pasangan kita barangkali akan lebih mendukung keberlangsungan garis keluarga(nya).
Ingatlah bahwa pasangan hidup dan dibesarkan dalam keluarga yang berbeda-beda pandangannya, tak peduli jika latar belakang lainnya (asal suku bangsa dan keyakinan) sudah sama.
2. Karunia keturunan sebenarnya bukan murni atas usaha-usaha manusia saja, melainkan atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Masih sangat banyak pasangan dan keluarga muda yang berusaha keras untuk mendapatkan keturunan namun Yang Maha Esa belum berkehendak (masalah kesuburan, dan lain sebagainya). Sebaliknya banyak juga keluarga yang (ternyata) memiliki banyak anak. Tidak ada yang salah dari keduanya, akan tetapi hendaklah dijadikan bahan pelajaran dan pengalaman.
Jadi, apakah boleh atau tidak merencanakan keluarga? Sangat-sangat boleh, akan tetapi janganlah kita terlalu memaksakan diri. Bagi yang belum memiliki, tetaplah berdoa dan berusaha selama masih ada waktu. Bagi yang sudah dikaruniai, berapapun jumlah anak kita, laki-laki atau perempuan, percayalah jika kedua orang tua akan diberikan-Nya kemampuan untuk menghidupi dan mengelola keluarga.
3. Yakinlah bahwa jika Tuhan mengaruniakan kita keturunan, kita akan diberi kemampuan untuk menghidupi mereka. Caranya? Lakukan apa saja mata pencaharian yang halal dan sesuai dengan talenta yang dikaruniakan bagi kita. Niscaya akan dibukakan jalan dan dicukupi.
4. Jangan pernah ikut-ikutan tren 'tidak ingin punya anak' semata-mata karena tertarik pada cara pandang beberapa pihak yang mungkin tidak sepenuhnya mengerti diri pribadi dan masalah-masalah kita. Jangan kita buru-buru aminkan dan berkata, 'Benar juga ya, sepertinya enak tidak punya anak, tak ada beban masalah, irit biaya!' dan lain sebagainya.