Sebenarnya Maharani tak ingin melihat dan mendengar semua itu. Tak ayal ia terlanjur mengetahuinya, tak bisa lagi menahan-nahan rasa penasarannya.
Seumur umur ia belum pernah menonton satu pun film dewasa, bahkan sinetron dan Drama Khoreya-Everiental saja tak pernah sempat disaksikannya. Namun adegan tak terduga yang tersaji dan tak sengaja diketahuinya telah membuat insting terpendamnya membara.
Orion, I don't know why, but honestly, I want you too!
Sementara sebuah perasaan lain berkecamuk dalam hatinya, antara kesal, marah, dan...
Cemburu? ah, tidak, tidak, tidak! Aku bukan tipe gadis cemburuan, apalagi kepada suami orang lain, itu sebuah hal terlarang, aku hanya ingin... Maharani menggigit bibir, tak tahu harus berkata apa dalam hatinya mengenai istilah yang satu itu.
"Do it to me now, please, Orion!" mohon Lady Rose yang sepertinya sudah tak tahan lagi. Ia sudah ingin sekali sampai di menu utama, tak ingin hanya mencicipi hidangan pembuka saja. Orion sudah berhasil membuatnya terbang ke awang-awang, ke langit ketujuh, hanya tunggu hingga mencapai nirwana luar dunia itu saja...
"Oh, I'm so sorry, Ma'am. But I can't..."
Maharani keheranan sendiri mendengar kata-kata Orion itu.
A-a-apaaa?
"But you're my husband now and forever! Why don't you ever want to finish what you've started?"