Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Hal-hal Positif yang Sering Kita Kira Membawa Kebahagiaan, Padahal...

Diperbarui: 28 Desember 2022   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Pixabay

Siapa tidak suka dan merindukan hal-hal positif terjadi di tahun 2023? Hal-hal positif adalah segala yang kita anggap sebagai keadaan yang ideal, baik, happy endingNamun faktanya tidak semua hal-hal positif bisa membawa kebahagiaan. Ini beberapa contohnya:

1. Pasangan yang cantik dan tampan alias couple goalsWalaupun daya tarik fisik membuat dua orang bisa melekat satu sama lain, ada kalanya pasangan ideal ini tidak berakhir dengan kebahagiaan. Coba lihat pasangan selebriti yang biasa membuat orang iri, kelihatannya hubungan mereka sempurna, bukan? Namun sayang, kesempurnaan fisik saja ternyata belum cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan. Banyak yang bercerai atau berpisah bukan karena perubahan wajah dan penampilan, melainkan faktor X yang beragam, yang kata mereka 'tidak cocok lagi', 'tidak jodoh lagi', perbedaan sifat, hadirnya orang ketiga, dan lain-lain.

Apakah itu berarti pasangan kita tidak harus cantik atau tampan? Tidak juga. Semua harus bisa saling menerima satu sama lain walau sama-sama biasa sajakah, atau salah satu saja yang good looking-kah. Wajah sempurna tidak berarti hubungan akan selalu sempurna dan memiliki kehidupan percintaan dan pernikahan sempurna pula. Jangan terlalu percaya dengan fiksi, kita hidup dalam realitas. Terimalah pasangan apa adanya, itulah hal positif yang sesungguhnya.

2. Tubuh yang ideal alias body goal. Cantik, tampan, langsing, atletis dan sebagainya. Barangkali banyak yang iri mengapa penulis tetap langsing, misalnya. Padahal belum tentu penulis berdiet atau bahkan punya waktu ke gim. Apapun bentuk tubuh kita, sehat adalah yang terutama. Jadi tak perlu iri atau bergunjing dahulu.

3. Tercapainya cita-cita serta terwujudnya keinginan. Pernah penulis membaca sebuah kisah nyata. Seorang warga pendatang asal Indonesia di Amerika Serikat mati-matian bekerja keras demi mendapat sebuah mobil baru, beririt dengan hanya makan mie instan saja selama dua tahun sambil menabung demi kendaraan impiannya. Akhirnya mobil memang terbeli, namun sayang sekali tak lama orang ini kemudian sakit parah dan meninggal dunia. Bagaimana, apakah kita bisa menangkap pesan moralnya?

Kesimpulannya, hidup ibarat pohon terang, begitu banyak kotak hadiah di bawahnya, berhasil memikat mata hingga kita begitu ingin memilikinya. Akan tetapi perlu diingat, tidak semua yang bersinar adalah permata, sebaliknya tidak semua yang kusam tidak berharga.

Jalani dan syukuri saja apa adanya, janganlah kita silau akan hal-hal positif saja serta mendiskreditkan hal-hal negatif. Ada kalanya kesulitan adalah ujian yang kelak bisa membuka mata hati kita, membawa kita menang untuk mendapatkan hadiah berupa kebahagiaan yang sejati.

Selamat menyambut tahun baru 2023. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline