Resesi seks 'boleh saja' melanda dunia, namun keinginan manusia untuk ena-ena tetap saja menggebu-gebu.
Keinginan untuk ena-ena itu apa? Selama manusia masih saling membutuhkan, saling menyukai satu sama lain, tentu saja pelampiasan gairah seks masih menjadi kebutuhan utama.
Hanya saja, mengapa kini terjadi resesi? Hubungan seksual ibarat sebuah taman rahasia yang indah, sakral, dijaga ketat oleh pintu gerbang terkunci sehingga layak jika hanya dibuka melalui kunci istimewa yang dinamakan pernikahan.
Sayangnya, banyak pasangan yang sekarang berusaha keras untuk tidak melalui pintu gerbang tersebut atau malah mencuri masuk dengan berbagai alasan.
Yang berpasangan namun tidak ingin juga menikah, banyak. Yang samen leven, banyak. Yang menganut paham tertentu semisal love is love, banyak. Semua itu bukan masalah moral atau dosa semata-mata.
Sebagai keinginan melampiaskan (atau melupakan keinginan) masuk ke taman rahasia tersebut (namun tidak ingin menerima konsekuensinya) maka terjadilah berbagai hal, entah baik maupun sebaliknya.
Beberapa hal baik sebagai contoh, manusia berusaha mengontrol tingkat kelahiran melalui berbagai metode dan cara. Program KB (Keluarga Berencana) ditingkatkan. Berbagai upaya dan himbauan terus dilakukan agar jumlah penduduk tetap bertambah atau tetap, namun tidak sampai meledak. Di beberapa negara mampu, pemerintah memberikan tunjangan dan insentif agar para pasangan mau menikah, agar keluarga-keluarga muda mau memiliki anak.
Beberapa hal yang tidak baik, semakin tertekannya manusia secara sosial (tuntutan usia dan keluarga untuk segera menikah, wajib memiliki harta/modal sebagai syarat pernikahan, dan lain-lain). Sayangnya hal-hal semacam ini mengakibatkan beberapa hal lainnya, misalnya semakin tingginya keinginan untuk sorangan wae alias 'lebih baik jadi bujangan, kemana-mana tak ada yang melarang' seperti kata sebuah lagu lama.
Biaya hidup semakin tinggi, biaya sekolah tinggi, jadi malas berpasangan, enggan berkeluarga apalagi punya anak karena tantangan hidup semakin lama takkan jadi semakin mudah.
Yang lebih buruk lagi, terjadi pelampiasan keinginan seksual dengan berbagai cara yang malah merugikan manusia lain. Pelecehan, begal atau main pegang organ vital lalu melarikan diri, eksibionisme atau pamer organ seksual, serta masih banyak lagi.