Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Beberapa 'Terlalu' dalam Menulis yang Wajib Kita Hindari!

Diperbarui: 18 Desember 2022   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Freepik.com

Menulis tentang apapun dan di manapun pada dasarnya boleh saja dilakukan. Tidak perlu banyak peraturan atau batasan tertentu. Tuliskan saja apa yang kita minati atau ingin kita bagi pada dunia.

Hanya saja ada beberapa 'terlalu' yang sering kita lakukan, alami atau malah abaikan. Bukan 'terlalu' ala Bang Rhoma, ya.

'Terlalu' dalam menulis, apa saja 'sih?

1. Terlalu berani menggunakan kata-kata apa saja dalam menulis.

Istilah lainnya, menghalalkan segala kata, bahkan yang kurang elok/etis/layak dibaca umum. Alasannya sangat sederhana. Demi laku, demi laris, demi klik. Asal pembaca mencandu dan tertarik.

Jika ada kata yang lebih baik, gunakanlah. Belajarlah untuk mendidik pembaca dengan menuliskan kata-kata yang indah didengar dan dibaca, tak perlu juga terlalu nyastra.

2. Terlalu banyak melakukan kesalahan ketik.

Tak apa-apa atau masih manusiawi jika melakukan tipo sesekali, akan tetapi mbok ya jangan melulu diulangi. Cek dan ricek, koreksi berulang kali. Lama-lama tentu akan jadi kebiasaan yang baik.

3.  Terlalu ingin cepat terkenal atau ternama, dalam kata lain, obsesif dan mengincar target-target besar.

Ingin menang lomba nulis berhadiah besar, ingin karyanya difilmkan, ingin best seller, ingin dapat penghasilan puluhan juta Rupiah perbulan, dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline