Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Hari ini Dua Tahun Akun Kompasianaku, Masih Jauh dari Baik Sempurna

Diperbarui: 10 Desember 2022   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Notion Press

Tepat 2 tahun silam, gara-gara curhat tak tersampaikan kepada siapa-siapa saya mulai menulis di Kompasiana.

Sebelumnya atau lama sekali sudah, banyak persinggahanku baik yang menghasilkan sekadar uang lelah tak menentu, maupun yang gratisan.

Di Kompasiana ini, saya sungguh tidak mengharapkan banyak selain bisa berbagi, memberitakan kabar, menceritakan kisah dalam imajinasi kepada dunia. Walau tak semua yang kukenal mungkin berkenan singgah atau membaca, saya sudah cukup gembira bisa berada di sini dan berteman di dunia maya dengan banyak penulis dan pembaca yang luar biasa, saling menginspirasi.

Tantangan terbesar seorang penulis bukan mencari topik atau tema. Selalu ada hal menarik untuk diketik atau dituliskan. Apa saja di sekitar bisa jadi berita atau cerita. Hanya saja keinginan lain kerap menggoda.

Misalnya bagaimana menahan diri agar tidak terlanjur atau malah sengaja menuliskan hal-hal yang bisa berakibat negatif pada orang lain. Bagaimana agar tidak hanya tergoda pada pemasukan besar. Masih ada pekerjaan-pekerjaan utama di dunia nyata membutuhkan perhatian.

Barangkali pekerjaaan atau hobi sampingan menulis kelihatan remeh dan receh. Sama sekali tak dianggap dunia kecuali sudah ada buku best seller atau film dari karya kita.

Namun seberapapun remeh receh, saya selalu akan sempatkan diri menulis, entah beberapa puluh atau ratus kata.

Pendapatan dan pencapaian bukan tujuan utama. Pertama-tama, saya ingin mencapai 'sisi lain bulan'. Orang-orang yang bukan target pembaca karyaku. Mengapa? Jika hanya target pembaca, maka itu sangat mudah. Cukup dengan promosi dan beri icip-icip kata saja. Akan tetapi mungkin masih banyak orang yang meragukan kita, menyindir dan menganggap rendah kita. Para pembenci/haters kita.

Mari kita 'hajar' mereka bukan dengan kata-kata buruk atau hal yang mereka lakukan sebagai pembalasan. Kita 'hajar' mereka dengan kata-kata yang indah, cara yang elegan. Mungkin suatu saat mata mereka akan terbuka dan syukur-syukur jika mereka tertarik membaca dan mengapresiasi.

Bukan hal yang mustahil jika kita sabar, ora et labora, ada peluang emas menunggu kita semua untuk membuktikan diri jika kita bisa diakui dan membawa karya atau buah tulisan kita ke jenjang berikutnya. Amin.

Jakarta, 10 Desember 2022.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline