Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Mengapa Menulis (Sepatutnya) Penulisnya (Sendiri) yang Melakukannya?

Diperbarui: 12 November 2022   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Freepik

Mungkin orang awam tidak banyak tahu jika belum tentu kisah dalam buku atau artikel baik fisik atau online ditulis oleh penulisnya sendiri.

Contoh paling mudah adalah biografi yang pastinya dituliskan dengan bantuan penulis yang sudah lebih mumpuni. Itu sah saja dilakukan karena si tokoh yang dikisahkan dalam biografi mungkin bukanlah orang yang mudah menuangkan makna dalam kata-kata, atas pesanan, atau mungkin sudah lama tiada.

Contoh karya tulis yang sebaiknya tidak dibuatkan oleh orang lain adalah skripsi, tesis atau karya ilmiah lainnya. Banyak oknum mahasiswa yang melakukan atau meminta jasa penulisan skripsi (joki) dengan banyak alasan/pembenaran. Tidak ada waktu, berbenturan dengan proyek lainnya, ingin lulus dengan nilai terbaik, dan sebagainya.

Sebenarnya bukannya tidak boleh menggunakan jasa penulisan profesional, banyak kok penulis yang menjadi penulis bayangan alias ghostwriter atau copywriter bagi proyek pariwara (iklan dengan bentuk artikel, penulisan brosur dan media promosi lain yang sarat kata-kata.) Tentunya wajib dengan berbagai perjanjian atau kontrak yang sah dan kuat secara hukum.

Yang disayangkan, apabila jasa penulisan itu menjadi blunder, yang nulis siapa, yang dipuji/dianggap jago nulis siapa.  Atau dalam bidang edukasi, patutkah kita dapat IP atau lulus dengan nilai tinggi namun sejatinya diam-diam karya ilmiah kita dituliskan oleh orang lain?

Jauh lebih baik dan lebih mulia jika kita berusaha terlebih dahulu dengan hati, otak, mata dan tangan kita sendiri. Penulisan karya apapun itu, akan jauh lebih memuaskan dan membanggakan jika kita mampu melakukannya sendiri!

Jelek-jelek karya sendiri. Banggalah dan teruslah meningkatkan mutu. Yang penting asli dan dituliskan dengan segenap hati, daya upaya mandiri. Niscaya dunia akan lebih menghargai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline