Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Jasa Pacar Sewaan: Yes or No?

Diperbarui: 1 November 2022   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Pixabay

Sepertinya jasa pacar sewaan atau teman harian-mingguan-bulanan itu menarik. Apa 'sih itu? Menurut seorang kenalan penulis, jasa pacar sewaan bukan untuk jadi pacar betulan, bahkan tak ada konotasi seksual di sini. Hanya sekadar menemani saja. Entah jalan-jalan, makan malam, ngopi atau nonton di bioskop. Tarifnya bisa semurah beberapa puluh ribu Rupiah saja atau ratusan ribu. Pokoknya sesuai kebutuhan klien alias penyewa dan kesepakatan sang pacar sewaan.

Fenomena yang konon berawal di Jepang ini dikarenakan rasa kesepian seseorang, di mana mereka merasa butuh seseorang lain tetapi tanpa keinginan untuk terikat dalam hubungan asmara atau berkeluarga. Jadi murni ingin ditemani atau didampingi saja tanpa melibatkan perasaan maupun keinginan lainnya.

Pertanyaannya, apakah jasa pacar sewaan bisa diterapkan di Indonesia? Demikian beberapa opini penulis:

1. Jasa pacar sewaan itu kurang lebih sama seperti mengelabui publik maupun diri sendiri. Hanya indah di luar namun hampa di dalam. Jadi walaupun masih sangat mungkin dilakukan, akan tetapi jika dinalar, tidak akan benar-benar bisa memuaskan batin.

2. Jasa pacar sewaan mungkin sulit dilakukan jika terjadi keterlibatan perasaan sebagai dampak. Misalnya jika si pacar sewaan ternyata berhasil membuat si penyewa jatuh cinta, padahal awalnya ingin bersikap profesional.

3. Apabila si pacar sewaan ternyata sudah memiliki pacar sungguhan atau bahkan suami/istri, akan menjadi masalah atau bom waktu di kemudian hari.

4. Juga biaya yang dikeluarkan untuk menyewa meski kecil/murah di awal, bisa menjadi sumber pemborosan bahkan pengeluaran yang membuat kebobolan.

Daripada coba-coba menyewa pacar atau teman, lebih baik mencoba bersahabat dulu dengan orang sungguhan, bisa dimulai dalam lingkup terdekat kita. Atau jika merasa belum menemukan/tidak cocok, barangkali perkenalan lewat dunia maya bisa membantu. Tentunya tak asal berkenalan dan percaya begitu saja, gunakanlah media sosial yang aman dan juga diketahui dan disetujui sahabat/keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline