Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Beberapa Hal yang Menghalangi Kemajuan

Diperbarui: 24 Oktober 2022   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Aplikasi Wonder

Bukan, sama sekali bukan hal yang negatif atau kemunduran, melainkan...

1. Hal yang stagnan. Kadang kita pikir, "Oh, betapa baiknya yang sudah ada. Jadi malas ah, mencoba yang lain/baru."

Hal yang stagnan membuat kita tak berkembang. Kita lebih suka berkubang di genangan lumpur, padahal tak jauh ada telaga yang segar jernih. Tinggal keluar beberapa meter, akan tetapi ogah melangkah. "Malas, ah. Capek, ah. Repot, ah." Dan sebagainya.

2. Hal yang kelihatan putih. Tersenyum, padahal di belakang diam-diam ada rengginang dalam kaleng biskuit. Atau white lie, berdusta demi kebaikan. Dusta ya dusta saja, tak ada hitam putih. Mungkin hanya derajat-derajatan atau hal yang dibuat seolah-olah oke-oke saja sebagai alasan.

3. Hal yang umum, dijadikan pembenaran/opini kolektif publik karena banyak yang meyakininya.

Misalnya (hanya karangan saya semata) si A di media terkesan baik, foto profilnya ganteng ngartis, hampir semua gadis dan ibu-ibu suka padanya, menganggapnya hebat. Aslinya? Ternyata A itu sami mawon, menyamar jadi lawan jenis. Sedangkan si pemuda B diam-diaman saja, fotonya cuma kartun Donal Bebek, semua cewek menganggapnya 'ah, siapa dia, cuma pajang bebek doang!' Padahal diam-diam aslinya di dunia nyata pria muda tampan.

Apa yang baru tak ada salahnya dicoba, jika ternyata tidak sreg, ya tak mengapa.

Jakarta, 24 Oktober 2022.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline