Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope aka Poetvocator

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Teman atau Sahabat Sejati: Haruskah Terima Apa Adanya?

Diperbarui: 22 Oktober 2022   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Pinterest

Pertemanan dan persahabatan bisa dimulai kapan saja baik di dunia nyata maupun maya. Jika kita merasa cocok dan nyaman dengan seseorang, bukan tak mungkin kita akan berinteraksi secara teratur dengan dirinya. Minat yang sama, rasa sehati, dan lain-lain membuat kita mudah jatuh hati. Bukan cinta, ya, melainkan rasa simpati dan empati yang lebih dari sekadar kenal.

Namun di balik begitu mudahnya mendapatkan teman atau sahabat, perlu kita waspadai juga motif-motif pertemanan yang mungkin baik/tulus atau malah sebaliknya.

Dimulai dari yang baik/positif dulu, berikut maksud persahabatan.

1. Bertukar isi hati dan informasi.

2. Memperluas relasi.

3. Bekerja sama dalam banyak hal.

4. Mencari kecocokan (jodoh) untuk yang masih lajang.

5. Saling menguatkan dan membela jika salah satu sahabat kita dalam kesulitan.

Sedangkan motif pertemanan yang sebaliknya menurut pengalaman dan pengamatan:

1. Ingin mengajak kita mengikuti kelompok kegiatan atau komunitas tertentu. Waspadai jika kenalan baru terlalu ramah, barangkali ia sedang memprospek kita. Syukur-syukur jika maksudnya positif, bagaimana jika tidak? (misalnya jika kita menolak, ia malah menjauhi.)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline