Menulis adalah kegiatan saya yang lebih dijadikan sebagai hobi dan kenikmatan pencurahan bakat dan minat di waktu luang daripada sumber penghasilan utama alias mata pencaharian.
Memang ada banyak penulis yang fokus menulis saja karena memang sudah mapan dalam hal itu, misalnya seorang wartawan atau lulusan sastra atau pengajar yang dunianya bergelut dengan kata-kata dan literasi.
Namun kebanyakan penulis pemula sangat ingin segera naik daun dan mendapatkan banyak pendapatan sehingga melakukan segalanya.
Menurut pendapat saya, sebaiknya menulis itu tidak usah dipaksakan. Ibarat memasak, bila kita sedang tidak mood atau tak ingin memasak hidangan tertentu, sebaiknya jangan dilakukan. Apalagi bila menulis dengan motivasi yang salah (diburu tenggat, target dan hasil).
Mengapa?
Karena hasil yang kita inginkan takkan pernah bisa lezat dan bisa dinikmati orang-orang (pembaca) bila kita sendiri tak suka atau tak menikmati proses maupun hasil karya kita sendiri.
Karya tulis yang hanya mengikuti tren, ibarat kuliner viral yang digemari orang karena penasaran, hingga semua ikut-ikutan mencoba tanpa tahu rasanya betul-betul disuka atau ikut-ikutan berkomentar 'enak, lezat, sedap' tanpa pernah benar-benar meresapi arti dan rasa.
Ibarat minuman boba atau kopi gula aren kekinian yang laris manis hari ini tapi entah bagaimana nasibnya besok-besok.
Mari kita menulis bila kita sedang ingin menulis dan bukan karena menguber-uber Rupiah, ikut-ikutan penulis lain, ingin cepat terkenal atau sekedar ikut tren.
'Memasak' kata-kata seenak mungkin dengan rasa orisinal dan bumbu homemade lebih baik daripada ikut-ikutan 'menggoreng ayam krispi geprek yang viral sesaat' namun suatu saat akan membuat jenuh dan terlupakan.