Sudah setahun Indonesia dicekam Pandemi Covid-19 dan belum ada tanda-tanda penurunan berarti. Kalaupun ada, semua jadi tambah santuy lepas masker. Mal tambah rame, alasannya apalagi kalau bukan karena jenuh dan karena ingin mengembalikan gerak laju roda ekonomi.
Bahkan ada rekan saya yang pernah didiagnosis Covid-19 menyatakan :
Gak ada rasanya kok, positif aja terus isolasi, gak ada demam, batuk, pilek, sesak dan gejala aneh-aneh seperti yang orang-orang bilang.
Dan semakin tenang dan bertambah santuylah orang-orang lain, bahkan banyak yang sudah gak sabaran segera kembali ke Old Normal alias bisa seperti dulu lagi.
Anak-anak dibiarkan main bebas di jalanan tanpa masker. Ada orang yang mau divaksin dan ada yang masih menolak vaksin. Alasannya bermacam-macam dan banyaknya bisa satu buku atau lebih.
Ada yang bilang : "Vaksin untuk presiden masa 'sih sama yang untuk orang biasa (rakyat)? Sudah pasti beda-lah. Yang bagus dan efektif untuk presiden, menteri dan selebriti. Untuk kita? Masa 'sih yang gratis itu sudah pasti bagus, pasti yang bayar-lah lebih bagus!"
Belum lagi dilema PJJ dimana kita sudah hampir mengalami lost generation dimana satu generasi tak mencicipi bangku sekolah sesungguhnya selama satu tahun atau bahkan akan lebih lama lagi. Padahal pembelajaran jarak jauh takkan pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dimana ada interaksi sesungguhnya antara guru dan murid maupun sesama murid lainnya.
Walaupun saya secara pribadi kurang menyukai dan menyetujui metode ini, tapi demi kesehatan kami sekeluarga, apa boleh buat.
Memang kita semua sudah jenuh berada di rumah saja, sebisa mungkin tak kemana-mana, menjalankan protokol kesehatan yang ketat, sementara vaksin yang efektif dan merata belum ada.
Anak-anak tetangga yang berkeliaran dan berkumpul di luar rumah untuk main game online masih sangat banyak. Mereka tak pakai masker, apalagi mencuci tangan. Apakah Anda dan kita sebagai orangtua tak perduli dan hanya membiarkan saja? Bagaimana jika mereka sehat-sehat saja saat pergi namun pulang membawa virus Corona dari lingkungan sekitarnya?